Pacu Transisi Energi, PLN Batalkan Pembelian Listrik 1,4 GW dari IPP

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/YU
Ilustrasi pembangkit listrik energi baru terbarukan.
14/7/2022, 19.06 WIB

Darmawan mengatakan renegosiasi jadwal COD pembangkit listrik itu mendorong efisiensi perusahaan sebesar Rp 37 triliun pada 2021.

"Kami sudah melakukan renegosiasi kontrak di tengah konsumsi listrik yang menurun dan pasokan listrik yang berlebih. Kami mampu kapitalisasi sekitar Rp 37 triliun pengurangan beban take or pay," ujarnya beberapa waktu lalu, Senin (13/6).

Darmawan mengatakan penundaan jadwal operasi sejumlah proyek pembangkit listrik dilakukan karena PLN mengalami kelebihan pasokan listrik. Oleh karena itu, opsi renegosiasi kontrak dengan pengembang listrik swasta akan terus dilanjutkan.

Ia menjelaskan, tagihan pembelian dari IPP melalui kebijakan sistem take or pay atas setiap 1 gigawatt (GW) pembangkit listrik yang beroperasi, sekitar Rp 3,5 triliun per tahun. Sedangkan peningkatan konsumsi listrik tak signifikan.

"Dengan kondisi over supply ini, kami negosiasi dengan IPP. Dari target efisiensi biaya Rp 60 triliun, sudah tercapai Rp 34 triliun dan sedang berproses," kata dia.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu