ESDM akan Terbitkan Regulasi Terkait Teknologi Penangkapan Karbon

Leonid Sorokin/123RF
Ilustrasi emisi karbon.
Penulis: Happy Fajrian
30/8/2022, 12.47 WIB

Teknologi penangkapan, pemanfaatan, dan penyimpanan karbon atau carbon capture, utilization, and storage (CCS/CCUS) dinilai dapat mendorong transisi energi menuju energi bersih. Namun potensi ini masih menemui sejumlah tantangan sehingga implementasinya berjalan lambat.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan pengembangan teknologi penangkapan karbon masih menemui sejumlah kendala, seperti biaya, skema bisnis, dan perdagangan karbon, serta belum adanya regulasi khusus terkait pengembangan teknologi ini.

“Makanya, kita perlu menetapkan peraturan menteri tentang CCS/CCUS,” ujarnya dalam workshop Implementation of CCS/CCUS to Advancing Energy Transitions sebagai rangkaian acara Energy Transitions Working Group (ETWG)-3, di Hotel Grand Hyatt Bali, Senin (29/8).

Pentingnya payung hukum dalam proyek CCS/CCUS ini diungkapkan oleh PT Pertamina (Persero). Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengungkapkan proyek CCS/CCUS bisa cepat dilaksanakan dengan dukungan pemerintah.

“Percepatan implementasi (CCS/CCUS) masih diperlukan beberapa faktor pendorong seperti dukungan pemerintah dalam hal regulasi, perizinan dan insentif,” kata Nicke.

Sebagai perusahaan migas, Pertamina melihat proyek CCS/CCUS menjadi inisiatif penting untuk mempromosikan dekarbonisasi, implementasi rendah karbon sekaligus memberikan solusi untuk meningkatkan ketahanan energi di Indonesia.

“Kami melihat teknologi CCUS dapat memainkan peran penting mengurangi intensitas karbon di sektor energi,” ujar Nicke.

Sebagai bagian dari B20, Pertamina mengambil dua langkah kebijakan penting mengenai kehadiran CCS/CCUS, yaitu mempercepat mitigasi emisi karbon dari yang sulit dikurangi sektor, dan secara progresif mengurangi intensitas karbon listrik dengan mengurangi emisi dari PLTU dan mempercepat penyebaran energi terbarukan.

Proyek CCS/CCUS yang Telah Berjalan di Indonesia

Adapun Indonesia berpeluang mengembangkan teknologi CCUS di beberapa pertambangan. Saat ini teknologi CCUS diterapkan dalam 10 proyek pertambangan yang sudah mulai berproduksi (onstream), untuk menekan emisi karbon.

  1. Proyek Tangguh EGR/CCUS yang dikerjakan oleh BP Berau dengan target onstream pada 2026. Proyek ini memiliki potensi penyimpanan emisi CO2 sebesar 25 juta ton selama 10 tahun.
  2. Proyek Gundih CCUS/CO2-EGR yang dikerjakan oleh sejumlah perusahaan seperti Pertamina CoE ITB, dan J-Power. Proyek yang akan onstream pada 2026 ini memiliki potensi penyimpanan emisi CO2 sebesar 2 juta ton selama 10 tahun.
  3. Proyek Sukowati CO2-EOR yang dikerjakan oleh Pertamina, Lemigas, Japex dan METI Japan. Proyek yang memiliki potensi penyimpanan emisi CO2 sebesar 14 juta ton selama 15 tahun ini akan melakukan uji pilot pada 2026 hingga 2027.
  4. Proyek CCS Sukakemang yang dikerjakan oleh Repsol Sukakemang. Proyek CCUS ini rencananya akan onstream pada 2027 dengan potensi penyimpanan emisi CO2 sebesar 30 juta ton selama 15 tahun.
  5. Proyek Abadi CCUS yang digarap oleh Inplex Masela yang memiliki potensi penyimpanan emisi CO2 sebesar 70 juta ton. Adapun proyek ini belum dapat dikabarkan kapan bisa onstream.
  6. Proyek CCS Join Study for Clean Fuel Ammonia Production in Central Sulawesi yang dikerjakan oleh PT Panca Amara Utama, JOGMEG, Mitsubishi, dan ITB. Proyek ini akan onstream pada 2025 dengan potensi penyimpanan emisi CO2 sebesar 10 juta ton selama 20 tahun.
  7. Proyek East Kalimantan CCS yang dikerjakan oleh PT Kaltim Parna Industri dan ITB. Proyek dengan potensi penyimpanan emisi CO2 sebesar 10 juta ton selama 10 tahun ini akan onstream pada 2027.
  8. Proyek Study of CCUS for Coal to DME yang digarap oleh PT Pertamina Persero yang memiliki potensi penyimpanan emisi CO2 sebesar 13-65 juta ton CO2 selama 20 tahun. Proyek ini belum diketahui kapan mulai onstream.
  9. Proyek Arun CCS yang dikerjakan oleh ODIN Reservoir Consultans & PEMA yang dijadwalkan onstream pada 2028. Adapun potensi penyimpanan emisi CO2 belum diketahui.
  10. Proyek Ramba CCUS garapan PT Pertamina yang bakal onsream pada 2030. Adapun potensi penyimpanan emisi CO2 belum diketahui.