BCA Ulang Tahun Hari Ini, Berikut Kilas Balik 66 Tahun Kiprahnya

ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Pengunjung mencoba produk perbankan digital yang ada di BCA Expoversary 2020 di Indonesia Convention Exebation, Tangerang, Banten, Jumat (21/2)
Penulis: Amelia Yesidora
Editor: Sorta Tobing
21/2/2023, 15.44 WIB

Akibatnya, perusahaan masuk ke dalam program rekapitalisasi dan restrukturisasi Badan Penyehatan Perbankan Nasional alias BPPN. Pemerintah memegang 92,8% saham BCA sebagai bentuk Bantuan Likuiditas Bank Indonesia alias BLBI. 

Bank ini pun beralih menjadi perusahaan publik pada 2000 dengan kode emiten BBCA. BPPN pun melakukan divestasi senilai 22,5% dari seluruh saham BCA melalui pelepasan saham ke lantai bursa tersebut.

Hingga 2005, kepemilikan pemerintah di bank ini kian berkurang hingga 5,02%. Kini, negara tidak menjadi salah satu pemegang saham BCA.

Mayoritas saham BCA sekarang dikuasai oleh Grup Djarum milik Hartono bersaudara. Kepemilikan sebesar 54,94% saham tersebut berada di bawah PT Dwimuria Investama Andalan.

Menara BCA (bca.co.id)

Grup Salim dan Kejayaannya di Orde Baru

Sejak bertolak dari Fujian pada 1939, Liem sudah menjajal berbagai jenis bisnis di Tanah Air. Ia pernah menjajakan minyak kacang di Kudus, Jawa Tengah, hingga menjadi pemasok bagi militer di provinsi tersebut.

Pada 1950-an, usahanya sudah bervariasi dari hasil hutan, bangunan, perhotelan, perdagangan asuransi, hingga perbankan. Di masa pemerintahan Soeharto, Liem dipercaya oleh Badan Urusan Logistik alias Bulog untuk mengimpor beras sebanyak 35 ribu ton pada 1967.

Liem pun berjaya dari pengolahan gandum di perusahaan Bogasari. Dalam catatan Richard Robison dalam The Rise of Capital, “Lima hari setelah berdiri dengan modal hanya Rp 100 juta, Bogasari memperoleh kredit Rp 2,8 miliar dan izin dari Bulog untuk membangun pabrik tepung terigu di Indonesia bagian barat.” 

Sayap Grup Salim pun kian melebar dengan berbagai jenama yang dimulai dengan awalan Indo. beberapa di antaranya adalah perusahaan susu Indomilk, perusahaan mi instan Indofood Sukses Makmur, dan penjualan mobil di Indomobil. Portofolio bisnis grup ini pun melebar ke semen melalui Indocement, ritel Indomaret, dan Bank Central Asia. 

Bisnisnya mulai goyah setelah reformasi. Saat kerusuhan 1998 terjadi, kediaman Liem di daerah Gunung Sahari, Jakarta Pusat, turut dijarah dan dirusak. Akhirnya ia mewariskan bisnisnya ini kepada anaknya, Anthony Salim kemudian hijrah ke Singapura hingga akhir hayatnya. 

Anthony Salim kini memegang kerajaan bisnis ayahnya. Ia memimpin Indofood, yang memproduksi tepung terigu merek Segitiga Biru dan mi instan Indomie. Selain itu, Grup Salim juga memiliki perusahaan roti Sari Roti, PT PP London Sumatera Plantation Tbk, Indomobil, konstruksi, energi, dan digital. 

Majalah Forbes mencatat Anthony Salim sebagai orang terkaya nomor lima di Indonesia pada 2022. Harta kekayaannya per Juli tahun lalu mencapai US$ 7,5 miliar atau sekitar Rp 114 triliun.  

Halaman:
Reporter: Amelia Yesidora