Bursa Kawasan Asia Turun, IHSG Dibuka Anjlok Nyaris 5%

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc.
Ilustrasi, warga mengamati layar informasi pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (12/3/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka anjlok nyaris 5% seiring penurunan indeks bursa saham di Asia.
30/3/2020, 10.24 WIB

Saham bank milik pemerintah pun menekan laju indeks, seperti PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) turun 6,88% di Rp 4.600 per saham. Lalu, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) turun 6,81% di Rp 3.010 per saham.

Begitu pula PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) yang masing-masing turun 6,77% di Rp 3.720 per saham dan 6,74% di Rp 830 per saham.

Penurunan ini sejalan dengan prediksi analis Panin Sekuritas William Hartanto yang mengatakan ajloknya bursa karena investor melancarkan aksi ambil untung alias profit taking. "Waspada profit taking lanjutan. Penguatan IHSG pada perdagangan kemarin menunjukkan bahwa IHSG masuk masa jenuh beli," katanya melalui riset tertulis.

Prediksinya mengenai aksi ambil untung, mengingat sepekan lalu IHSG telah menguat hingga 8,35%. Sepanjang pekan lalu, IHSG mengalami volatilitas cukup tinggi bak roller coaster. Sempat anjlok anjlok 4,9%, IHSG justru berbalik arah pada akhir pekan lalu hingga 10,19%.

(Baca: IHSG Diprediksi Turun Lagi, Dipengaruhi Aksi Ambil Untung dan Corona)

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin