Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 4,99% ke level 4.456 pada penutupan perdagangan hari ini (17/3). Analis menilai, penurunan terjadi karena investor masih mengkhawatirkan pandemi corona di Indonesia. Apalagi kasus positif virus corona bertambah menjadi 172 orang hari ini.
Bahkan, indeks sempat melorot lebih dari 5% pada Pukul 15.02 WIB, sehingga dibekukan selama 30 menit. "Pelaku pasar menanti stimulus yang selanjutnya diberikan pemerintah untuk ekonomi, Sehingga investor cenderung wait and see," kata Analis Binaartha Sekuritas M Nafan Aji Gusta Utama dalam laporannya, Senin (17/3).
Sedangkan Analis Panin Sekuritas William Hartanto menilai, penurunan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) atau Fed Fund Rate hingga mendekati 0% masih menjadi penyebab anjloknya IHSG hari ini. “Ada indikasi, kepanikan, akan terjadinya pelemahan ekonomi," katanya kepada Katadata.co.id.
(Baca: Setop Perdagangan Ketiga Kalinya dalam Sepekan, IHSG Kembali Anjlok 5%)
Selain IHSG, bursa saham di kawasan Asia lainnya ditutup bervariasi pada perdagangan hari ini. Bursa Jepang, Nikkei 225 dan bursa Hong Kong, Hang Seng masing-masing ditutup naik 0,06% dan 0,87%.
Sedangkan bursa Tiongkok, Shanghai Composite dan bursa Singapura Strait Times masing-masing ditutup turun 0,34% dan 1,44%. (Baca: Masih Dipengaruhi Pandemi Corona, Bursa Saham Asia Tenggara Berguguran)
Hingga Pukul 16.01 WIB, pasar saham di kawasan Eropa pun bergerak melemah meski dibuka menguat. bursa Inggris FTSE 100 misalnya, terkoreksi 1,38%. Begitu pun bursa Jerman Xetra Dax turun 0,92%.
Pada perdagangan hari ini, investor asing kembali melakukan penjualan saham di pasar reguler senilai Rp 804 miliar. Jual bersih saham di pasar negosasi dan tunai pun mencapai Rp 202 miliar. Maka, investor asing tercatat melakukan jual saham Rp 1 triliun di seluruh pasar.
Setidaknya ada 5,06 miliar saham yang ditransaksikan senilai Rp 7 triliun. Hanya 68 saham yang ditutup menguat hari ini, sementara 357 lainnya melemah dan 91 bergerak stagnan.
Beberapa sektor saham ditutup anjlok lebih dari 5% hari ini. Penurunan paling signifikan yaitu sektor industri dasar turun 5,9%. (Baca: Panik Pandemi, Bursa Saham Rontok)
Saham yang membuat sektor itu turun yakni PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) anjlok 6,92%, harganya menjadi Rp 6.050 per lembar. Lalu harga saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) terkoreksi 6,86% menjadi Rp 4.820 per lembar.
Sektor lainnya yang turun cukup dalam yaitu infrastruktur 5,87%. Harga saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) turun 6,96% menjadi Rp 2.940 per lembar. Begitu juga harga saham PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) anjlok 6,99% menjadi Rp 665 per lembar.
(Baca: Investor Asing Jual Saham Tiga Bank Besar, IHSG Sesi I Anjlok 4,18%)