Beberapa analis memprediksi indeks harga saham gabungan atau IHSG pada perdagangan Rabu (5/2) akan melanjutkan laju positifnya pada perdagangan kemarin yang naik 0,65% ke level 5.922,34. Hari ini investor akan fokus pada rilis data ekonomi baik global maupun dalam negeri.
"Investor akan terfokus pada data Indeks kinerja sektor jasa di Tiongkok," kata Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi dalam riset tertulisnya.
Sementara dari dalam negeri, fokus investor akan tertuju pada rilis data pertumbuhan ekonomi triwulan IV 2019. Badan Pusat Statistik (BPS) dijadwalkan akan mengumumkan pertumbuhan ekonomi hari ini pada pukul 11.00 WIB.
Secara teknikal, IHSG diprediksi bergerak mencari arah baru alias terkonsolidasi dan mencoba bertahan di zona hijau. "Dengan level support dan resistance di rentang 5.900 - 6.000," katanya menambahkan.
(Baca: Usai Terkoreksi Dalam, Indeks Tiongkok & Bursa Asia Bangkit)
Dia pun merekomendasikan saham-saham berikut ini agar dicermati oleh investor, yakni saham Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP), Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM), WIKA Beton Tbk (WTON), Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), Semen Indonesia Tbk (SMGR), WIKA Bangunan Gedung Tbk (WEGE).
Kemudian Malindo Feedmill Tbk (MAIN), Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP), Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), Kalbe Farma Tbk (KLBF), Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), Jasa Marga Tbk (JSMR), Astra International Tbk (ASII), Adaro Energy Tbk (ADRO), Timah Tbk (TINS), serta Aneka Tambang Tbk (ANTM).
Sementara itu analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji Gusta Utama memprediksi IHSG naik. "Adanya potensi penguatan lanjutan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke resistance terdekat," katanya. Area resistance yang dimaksud oleh Nafan memiliki rentang 5.988 hingga 6.022. Sedangkan area support pada rentang 5.882 hingga 5.840.
Adapun saham pilihan yang dia rekomendasikan agar diperhatikan investor yaitu AKR Corporindo Tbk (AKRA), Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), Jasa Marga Tbk (JSMR), Medco Energi Tbk (MEDC), dan Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM).
(Baca: Rupiah Menguat Terimbas Aksi Stimulus Bank Sentral Tiongkok)
Adapun bursa global dan Asia mulai bangkit setelah selama sebulan terakhir tertekan oleh sentimen virus corona. Gerak cepat bank sentral Tiongkok, People's Bank of China (PBoC) menggelontorkan stimulus hingga lebih dari Rp 2.300 triliun untuk menahan gejolak pun direspon positif oleh indeks saham di seluruh dunia.
Kinerja positif bursa Asia kemarin pun menular ke Wall Street yang menutup perdagangan dengan kenaikan intra day tertinggi dalam enam bulan terakhir. Indeks Dow Jones naik 1,44%, S&P 500 naik 1,5%, dan Nasdaq naik 2,1%.
Sebelumnya indeks saham di Asia juga ditutup dengan kenaikan lebih dari 1%, termasuk indeks Shanghai Composite yang berbalik naik 1,34% setelah anjlok hingga 7,72% pada Senin (3/2). Sementara itu indeks Kospi naik tertinggi di Asia sebesar 1,86%, diikuti Strait Times 1,29%, serta Hang Seng 1,21%.
(Baca: Virus Corona Tekan Ekonomi Tiongkok, Dunia Waspadai Perlambatan Global)