Menurut Nico, sejauh ini IHSG masih berpotensi melanjutkan penurunannya. Namun dengan adanya sentimen positif dari perang dagang ini seharusnya menjadi kekuatan baru bagi IHSG dan pasar obligasi untuk bisa berbalik naik pada penutupan pekan ini.
(Baca: Harga Emas Turun di Tengah Euforia Kesepakatan Dagang AS dan Tiongkok)
"Dengan berita seperti ini, tentu saja hal ini akan menjadi dorongan bagi saham global, tidak terkecuali Indonesia yang sebelumnya sudah mengalami pelemahan," kata Nico dalam risetnya.
Adapun menurut data dari RTI Infokom, total saham yang diperdagangkan pada sesi pertama hari ini sebanyak 5,77 miliar saham, dengan nilai transkasi Rp 3,35 triliun, dan dengan frekuensi sebanyak 259 ribu kali. Tercata ada 189 saham yang menghijau, 159 saham yang berada di zona merah, dan 152 saham sisanya stagnan.
Tercatat pula, investor asing pada sesi pertama perdagangan hari ini melakukan aksi beli dengan nilai bersih Rp 176,01 miliar di seluruh pasar. Padahal, di pasar negosiasi dan tunai, asing melakukan aksi jual dengan nilai bersih Rp 8,43 miliar. Namun di pasar reguler, asing melakukan beli bersih senilai Rp 184,44 miliar.
(Baca: Dipicu Komentar Trump, Rupiah Menguat ke Rp 13.969 per Dolar AS)