BEI Luncurkan Dua Indeks Baru, Sektor Finansial Memimpin Bobot Saham

ANTARA FOTO/APRILLIO AKBAR
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (14/6/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 22,8 poin atau 0,37 persen ke level 6.250,2.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
6/8/2019, 19.40 WIB

Lima konstituen IDX Value 30 dengan bobot terbesar untuk indeks baru ini yaitu saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) dengan bobot sebesar 14,9%, PT United Tractors Tbk (UNTR) dengan bobot 13,3%, lalu PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) berbobot 11,3%, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dengan bobot 11,0%, dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) yang berbobot 7,6%.

(Baca: Belum Penuhi Porsi Saham Publik Minimal, BEI Suspensi AirAsia)

Ada pun secara sektoral, sektor finansial menjadi sektor dengan bobot terbesar di indeks ini yaitu sebesar 25,9% di mana ada 7 emiten yang masuk dalam indeks tersebut. Lalu, sektor pertambangan mengikuti dengan bobot 20,5% yang berasal dari 8 emiten.

Sementaram IDX Growth 30 merupakan saham pilihan dari IDX 80 namun, berkebalikan dengan indeks yang sebelumnya. Pada indeks ini, yang akan masuk adalah 30 saham memiliki PER dan PBV paling tinggi. Sehingga, saham-saham yang berada di indeks ini, merupakan saham yang cukup mahal.

Lima konstituen IDX Value 30 dengan bobot terbesar untuk indeks ini yaitu saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dengan bobot sebesar 15,2%, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan bobot 15%, lalu PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) berbobot 14,9%, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) dengan bobot 8,1%, dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) yang berbobot 5,4%.

Secara sektoral, sektor finansial masih menjadi sektor dengan bobot terbesar di indeks ini yaitu sebesar 40,1% di mana ada 7 emiten yang masuk dalam indeks tersebut. Lalu, sektor industri dasar dan kimia mengikuti dengan bobot 26,9% yang berasal dari 8 emiten.

(Baca: BEI Luncurkan Indeks IDX80, Saham Free Float jadi Faktor Penilai)

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin