Hasil Sidang MK hingga Dana Asing Membayangi Arah IHSG Pekan Ini

ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN
Pekan ini IHSG diprediksi bergerak variatif dengan potensi melemah karena profit taking dan beberapa kondisi, baik dalam negeri maupun global.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
Editor: Sorta Tobing
24/6/2019, 07.54 WIB

Tidak hanya itu, rencana Amerika Serikat untuk mengeluarkan sanksi kepada Iran atas serangan yang terjadi pada Senin (17/6) pekan lalu, tentu bisa membuat perhatian pelaku pasar dan dunia tertuju kepada sanksi tersebut. "Konflik kedua negara, mendorong harga minyak mengalami kenaikkan," katanya.

(Baca: Didorong Optimisme Perundingan Dagang AS-Tiongkok, Bursa Asia Melonjak)

Untuk itu, berdasarkan kondisi yang sudah Nico jabarkan, dia memperkirakan IHSG bergerak bervariatif pada pekan ini dengan potensi profit taking dan melemah di tengah situasi dan kondisi yang terjadi. Perkiraannya, IHSG sepanjang pekan bakal bergerak di level 6.260 hingga 6.335.

Analis Indosurya Sekuritas, William Surya Wijaya memperkirakan, perdagangan pasar modal hari ini berpotensi untuk melaju di zona hijau dengan perkiraan level bergerak di antara  6.257 hingga 6.488. William menilai, pola pergerakan IHSG saat ini masih terlihat berada dalam fase konsolidasi wajar. "Sedangkan peluang kenaikan IHSG hingga saat ini, masih cukup besar," ujarnya.

Keyakinan menguatnya IHSG pada hari ini, mengingat arus masuk sejak awal tahun ini masih mengalir ke dalam pasar modal dalam negeri cukup siginifikan. Hal tersebut terlihat dari catatan aksi beli bersih investor asing sejak awal tahun hingga pekan lalu sebesar Rp 56,01 triliun.

Selain itu, menurut dia, stabilnya fundamental perekonomian dalam negeri, turut menimbulkan daya tarik bagi investor, baik dalam negeri mau pun luar negeri untuk dapat terus berinvestasi ke dalam pasar modal Indonesia.

(Baca: Ikuti Jejak Bursa Asia, IHSG Akhir Pekan Bergerak ke Zona Merah)

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin