Hasil Hitung Cepat Memenangkan Jokowi, IHSG Meroket ke Level 6.636,36

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Suasana Bursa Efek Indonesia. Usai Pemilu IHSG langsung meroket hingga 2,39% tak lama setelah perdagangan dimulai.
Penulis: Happy Fajrian
18/4/2019, 10.09 WIB

Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi sempat mengutarakan, tak ada dampak memanasnya kontestasi politik terhadap indeks saham. “Masyarakat sudah mengerti indeks, mana hal yang mempengaruhi dan mana yang tidak,” ujarnya.

(Baca: Sri Mulyani: Dunia Berharap RI Lanjutkan Kemajuan Ekonomi Usai Pemilu)

Inarno menceritakan, kilas balik Pilpres pada tahun-tahun sebelumnya pun tak didapati koreksi pada IHSG. Sebagai contoh, pada 2004 indeks di level 1.000,23 atau tumbuh 44,56% terhadap setahun sebelumnya yang hanya di level 691,90.

Selanjutnya pada 2009, IHSG tercatat menguat 86,98% ke level 2.534,36 setelah pada 2008 ada di level 1.355,41. Pada tahun politik 2014, indeks saham naik 22,29% menjadi 5.226,95 dari tahun sebelumnya 4.274,18.

Khusus 2008, IHSG tercatat sempat merosot 50,64% menjadi level 1.355,41 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. "Chart-nya hijau pada pemilu 2004, 2009, dan 2014. Merah di 2008 itu karena krisis finansial secara global," kata Inarno.

Hingga berita ini ditulis, laju penguatan IHSG terpantau telah mereda. IHSG bergerak di level 6.530,99 atau naik 0,76%. Sebanyak 203 saham bergerak positif, 127 saham negatif, dan 117 saham stagnan.

Investor asing turut merespon positif hasil hitung cepat Pilpres. Dana asing yang mengalir masuk ke pasar modal pagi ini telah menyentuh Rp 1,20 triliun dari pembelian bersih saham investor asing di pasar reguler Rp 1,22 triliun dan jual bersih di pasar negosiasi/tunai Rp 23,63 miliar.

(Baca: INDEF: Apapun Hasil Pilpres 2019, Investor Asing Tetap Lirik Indonesia)

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin