Indeks harga saham gabungan (IHSG) turun 6,02 poin atau 0,09% ke posisi 6.478,33 pada penutupan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (10/4) sore.
Sementara itu bursa saham utama di Asia ditutup bervariasi. Indeks Strait Times naik 0,06%, Shanghai 0,07%, Kospi 0,49% dan PSEi melesat naik 1,17%. Lainnya, indeks Hang Seng terkoreksi 0,13%, Nikkei turun 0,53%, dan KLCI turun 0,15%.
Bervariasinya kinerja bursa saham utama Asia merespon ancaman perang dagang yang meluas hingga ke Uni Eropa (UE) setelah Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa perang dagang dan pelemahan ekonomi dunia belum berakhir.
Trump berencana memberlakukan tarif terhadap impor senilai US$ 11 miliar atau sekitar Rp 155 triliun untuk produk buatan Eropa, mulai dari helikopter hingga keju Roquefort.
"Uni Eropa telah mengambil keuntungan dari perdagangan AS selama bertahun-tahun. Ini akan segera berhenti!," tulis Trump dalam cuitannya di Twitter, Selasa (10/4).
(Baca: Ancaman Perang Dagang Meluas, IHSG dan Bursa Asia Pagi Ini Terkoreksi)
Jika hal itu terealisasi, maka pengenaan tarif baru akan menjadi balasan bagi Uni Eropa yang dituding melakukan subsidi ilegal untuk Airbus dalam persaingan dengan Boeing Co. Namun, AS masih akan menunggu keputusan WTO, sebelum menjatuhkan sanksi tarif balasan musim panas ini.
Selain itu kekhawatiran para pelaku pasar terhadap pertumbuhan ekonomi global yang melambat kembali muncul setelah International Monetary Fund (IMF) merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia menjadi hanya 3,3%, lebih rendah 0,2% dibandingkan proyeksi sebelumnya.
Diturunkannya proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia disebabkan sejumlah faktor. Namun dua faktor yang paling utama yaitu perang dagang AS-Tiongkok, yang kini berpotensi meluas ke Eropa, serta ketidakpastian proses Brexit.
Proyeksi 3,3% untuk tahun ini adalah 0,3 poin persentase di bawah angka 2018. Namun, pertumbuhan ekonomi global diharapkan tumbuh kembali menjadi 3,6% pada 2020.
(Baca: IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Global 2019 Jadi 3,3%)
Saham Penggerak Bursa
Total transaksi saham di BEI sepanjang hari ini tercatat hanya Rp 8 triliun dari 12,94 miliar saham yang diperjualbelikan oleh investor. Sebanyak 237 saham bergerak turun, 149 saham naik, dan 130 saham lainnya tetap.
Mengawali hari dari zona merah, IHSG sempat kembali ke zona hijau ke level 6.487,76 tak lama setelah perdagangan dimulai. Sepanjang hari ini IHSG bergerak di kisaran 6.456,67 pada level terendahnya hingga 6.487,76 sebagai level tertinggi hariannya.
Beberapa saham yang paling signifikan menorong laju koreksi IHSG di antaranya PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) yang turun 0,65%, PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) turun 1,45%, PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) turun 1,89%, PT Kimia Farma Tbk. (KAEF) anjlok 10,03%, serta PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM) turun 0,50%.
Sementara itu secara sektoral, koreksi IHSG terutama didorong oleh saham-saham sektor pertanian yang terkoreksi 0,71%, aneka industri dan infrastruktur turun 0,38%, serta tambang turun 0,27%.
Di tengah bursa yang memerah, dana asing malah mengalir masuk ke pasar saham nasional senilai Rp 342,7 miliar. Investor asing melakukan pembelian bersih saham di pasar reguler Rp 234,01 miliar dan Rp 108,69 miliar di pasar negosiasi/tunai.
Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) menjadi saham yang paling banyak dibeli investor asing, yaitu sebesar Rp 175,9 miliar, diikuti saham PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) Rp 60,7 miliar, PT Astra International Tbk. (ASII) Rp 53,6 miliar, serta PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) Rp 46,4 miliar.
(Baca: BRI Akan Terbitkan Obligasi Rp 6 Triliun pada Semester II-2019)