Indeks harga saham gabungan (IHSG) akhir pekan terkoreksi 20,61 poin atau 0,32% ke level 6.474,02 pada penutupan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat sore (5/2). Koreksi pada IHSG didorong oleh saham-saham di sektor tambang dan konsumer yang terkoresi paling besar sepanjang hari ini.
Dari sepuluh indeks sektoral, tercatat hanya ada tiga sektor yang berkinerja positif, yaitu sektor properti dan aneka industri yang naik 0,3%, serta industri dasar yang naik tipis 0,05%. Sektor tambang memimpin laju koreksi IHSG dengan turun 1,02%, konsumer turun 0,69%, manufaktur 0,34%, infrastruktur 0,33%, keuangan 0,29%, perdagangan 0,28%, serta pertanian 0,17%.
Sementara itu bursa saham Asia lainnya mayoritas bergerak positif. Indeks Strait Times naik 0,19%, Nikkei naik 0,38%, PSEi naik 0,24%, dan Kospi naik 0,14%. Sejalan dengan IHSG yaitu indeks Malaysia KLCI yang terkoreksi 0,20%. Sedangkan indeks Shanghai dan Hang Seng tutup karena ada perayaan Qingming Festival.
Menguatnya bursa saham Asia didorong oleh kabar baik dari pertemuan antara Perdana Menteri Tiongkok Liu He dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk membicarakan lebih lanjut kesepakatan untuk mengakhiri konflik dagang di antara keduanya.
(Baca: Sentimen Perang Dagang Warnai Pergerakan IHSG dan Bursa Asia Hari Ini)
Dikutip dari Reuters Trump mengungkapkan optimismenya bahwa kesepakatan dagang dengan Tiongkok dapat diumumkan empat pekan mendatang. Menurut Trump sejumlah isu krusial sudah berhasil mencapai kesepakatan dengan Tiongkok walau masih ada sejumlah isu lainnya yang perlu dicari jalan keluarnya.
"Kami semakin dekat untuk mencapai kesepakatan. Bukan berarti kesepakatan telah dibuat, tapi tentu kami semakin dekat. Dalam empat minggu ke depan atau kurang, mungkin lebih, sesuatu yang sangat monumental akan dapat kami umumkan," papar Trump kepada wartawan di Gedung Putih.
Saham-saham Penggerak Bursa
Mengawali perdagangan dengan kenaikan tipis 0,09%, IHSG langsung terjun ke zona merah 15 menit setelah perdagangan saham berjalan. Setelah itu IHSG lebih banyak bergerak di zona merah, walau sempat beberapa kali kembali ke zona hijau. Sepanjang hari ini IHSG bergerak di kisaran 6.473,96 pada level terendahnya hingga 6.501,09 untuk level tertingginya.
Total transaksi saham mencapai Rp 8,10 triliun dari 15,41 miliar saham yang diperjualbelikan oleh investor, dengan frekuensi transaksi 371.570 kali. Sebanyak 223 saham terkoreksi, 177 saham naik, dan 131 saham stagnan.
(Baca: Katadata Sentiment Index: IHSG April 2019 Bearish karena Faktor Global)
Saham-saham yang paling besar kontribusinya mendorong laju koreksi IHSG di antaranya PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) yang harganya turun 1,33%, PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) 1,63%, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) 0,72%, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) anjlok 3,91%, serta PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) turun 1,76%.
Di tengah koreksi IHSG, modal asing justru mengalir masuk ke pasar saham nasional melalui pembelian bersih saham oleh investor asing yang nilainya mencapai Rp 435,09 miliar, yakni Rp 193,72 miliar di pasar reguler dan Rp 241,36 miliar di pasar negosiasi/tunai.
Saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM) menjadi saham yang paling diburu investor asing dengan nilai pembelian bersih mencapai Rp 183,6 miliar. Selain saham TLKM, beberapa saham yang diburu asing lainnya yaitu PT Summarecon Agung Tbk. (SMRA) Rp 44,1 miliar, PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) Rp 35,2 miliar, PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk. (BTPS) Rp 28,1 miliar, dan saham BBCA Rp 27,9 miliar.
(Baca: Divestasi 20 % Saham Vale Tunggu Jawaban Kementerian ESDM)