Tingkatkan Inklusi, OJK Terapkan Pembukaan Rekening Efek Elektronik

ANTARA FOTO/Agung M Rajasa
Penulis: Happy Fajrian
28/3/2019, 16.07 WIB

"Program penyederhanaan ini diharapkan dapat membantu peningkatan jumlah investor domestik pasar modal, namun tetap tidak boleh mengurangi esensi keamanan dalam bertransaksi di pasar modal," papar Hoesen.

(Baca: OJK Godok Aturan Dana Ganti Rugi untuk Lindungi Investor Pasar Modal)

Saat ini sudah ada 16 perusahaan efek yang telah melakukan pilot project pembukaan rekening efek secara elektronik dan lima bank pengelola RDN.

Ke-16 perusahaan efek tersebut yaitu RHB Sekuritas Indonesia, Mandiri Sekuritas, Trimegah Sekuritas Indonesia, BNI Sekuritas, Philips Sekuritas, Pacific 2000 Securities, Mirae Asset Sekuritas, BCA Sekuritas, Indo Premier Sekuritas, Universal Broker Indonesia Sekuritas, Ekuator Swarna Sekuritas, Jasa Utama Capital, Kresna Sekuritas, CIMB Sekuritas, Maybank Kim Eng, dan Minna Padi Investama Sekuritas.

Sedangkan lima bank pengelola RDN yaitu PT Bank Mandiri Tbk., PT Bank Central Asia Tbk., PT Bank Negara Indonesia Tbk., PT Bank Pan Indonesia Tbk., dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk.

Adapun total investor per 22 Maret 2019 mencapai 1,7 juta. Sementara itu, berdasarkan Indeks Literasi Keuangan Nasional tahun 2016, tingkat literasi dan inklusi khusus pasar modal masing-masing 4,4% dan 1,3%.

Dalam lima tahun terakhir jumlah investor pasar modal meningkat signifikan yang terlihat dari jumlah single investor identification (SID) 151% dari 364.465 menjadi 915.675 investor saham (Desember 2014 - 22 Maret 2019), SID reksa dana meningkat 239% dari 320.063 menjadi 1.085.670 (Desember 2014 - Februari 2019), dan SID surat berharga negara (SBN) meningkat 102% dari 105.690 menjadi 214.301 (Deesmber 2016 - Februari 2019).

(Baca: BEI Luncurkan Indeks IDX80, Saham Free Float jadi Faktor Penilai)

Halaman:
Reporter: Antara