Realisasi Buyback Saham Baru Capai 5,4% dari Rencana Rp 19,4 Triliun

/home/ubuntu/Pictures/antarafoto/cropping/production/original/ANT20190927098.jpg
Ilustrasi. BEI menyebut, emiten baru merealisasikan 5,4% rencana buyback saham Rp 19,4 triliun hingga 13 Mei 2020.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
Editor: Agustiyanti
15/5/2020, 06.51 WIB

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, belum semua emiten BUMN merealisasikan rencana buyback seperti yang diinginkan Kementerian BUMN lantaran memang aksi tersebut akan dilakukan bertahap.

Adapun 12 emiten BUMN yang siap melakukan buyback berasal dari tiga sektor, yakni perbankan, konstruksi, dan tambang. Dari perbankan, emiten yang dimaksud adalah PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia (BBNI) dan Bank Tabungan Negara (BBTN).

 (Baca: 61 Emiten Bersiap Buyback Saham Senilai Rp 17,4 Triliun)

Sementara, dari sektor tambang, emiten BUMN yang akan melakukan buyback adalah, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Timah (TINS) dan PTBA. Kemudian, dari sektor konstruksi, aksi buyback akan dilakukan oleh PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT PP (PTPP), Waskita Karya (WSKT) dan JSMR.

Melalui SEOJK No.3/SEOJK.04/2020, perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia diperbolehkan melakukan buyback saham, tanpa meminta persetujuan terlebih dahulu melalui RUPS. Hal tersebut lantaran turunnya indeks harga saham gabungan (IHSG) karena penyebaran virus corona.

Jumlah saham yang dapat dibeli kembali dapat lebih dari 10% dari modal disetor dan paling banyak 20% dari modal disetor, dengan ketentuan paling sedikit saham yang beredar 7,5% dari modal disetor.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin