Bertambah Lagi Dua Perusahaan IPO yang Sahamnya Meroket

ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.
Bursa Efek Indonesia
Penulis: Ihya Ulum Aldin
10/9/2020, 11.46 WIB

Dalam aksi korporasi ini, perusahaan melepas sebanyak 157,5 juta unit saham baru atau setara dengan 20% dari total saham kepada masyarakat. Harga penawaran saham baru tersebut senilai Rp 380 per saham, dimana artinya Grand House meraup dana senilai Rp 59,85 miliar dari investor pasar modal.

Sebesar 95% dari dana yang diraup ini, akan digunakan untuk modal kerja (working capital) yaitu pembayaran kepada pemasok, pembayaran gaji karyawan, pembayaran upah proyek, pembayaran kontraktor, pembayaran aktivitas iklan, pameran serta marketing, dan pembayaran komisi penjualan.

Sementara sisanya, untuk pembayaran sebagian utang pinjaman pokok dan nisbah bagi hasil kepada kreditur PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk dengan nilai saldo utang per 31 Desember 2019 Rp 48,11 miliar yang bakal jatuh tempo 30 Maret 2022. Pinjaman dengan nisbah 9% tersebut digunakan untuk pembiayaan proyek perumahan Parkville Serpong.

"Pinjaman pokok dan nisbah bagi hasil yang akan dibayarkan akan sebesar Rp 2,99 miliar. Berdasarkan saldo utang per 31 Desember 2019, maka saldo utang setelah pembayaran sebesar Rp 45.11 miliar," kata manajemen Grand House Mulia.

Analis CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan ada kebutuhan permodalan yang cukup besar di tengah kondisi krisis ini, agar perusahaan bisa melakukan ekspansi. Langkah perusahaan dalam menggalang dana untuk kebutuhan tersebut, salah satu alternatifnya adalah IPO.

Meski pandemi masih menyelimuti setiap kegiatan, dunia usaha dipaksa untuk mempertahankan operasionalnya. "Kemudian, hal ini yang membuat kebutuhan akan pendanaan harus tetap berlanjut juga," kata Reza ketika dihubungi oleh Katadata.co.id, Senin (7/9).

Ia mengakui bahwa ada potensi dana yang ditargetkan perusahaan tidak mampu diserap oleh pelaku pasar modal. Namun, sekuritas yang menjadi penjamin efek melihat bahwa animo pelaku pasar modal masih tetap ada. Hal inilah yang coba dimanfaatkan oleh perusahaan dan sekuritas untuk mencari dana lewat IPO.

Halaman: