Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan pertama Oktober, Kamis (1/10), ditutup menguat signifikan 2,05% di level 4.970,09. Penguatan indeks tersebut, diprediksi kembali terjadi di perdagangan terakhir pekan ini, Jumat (2/10).
Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus melihat ada peluang IHSG hari ini bergerak menguat meski terbatas. Berdasarkan analisisnya secara teknikal, IHSG hari ini diproyeksi diperdagangkan pada level 4.821 – 4.950.
"Penguatan IHSG pada awal Oktober menjadikan harapan positif bagi para pelaku pasar dalam mengawali kuartal IV pada tahun ini," kata Nico dalam risetnya Jumat (2/10).
Dia mengatakan kinerja pemerintah dan bank sentral dalam menyelesaikan dampak perlambatan ekonomi akibat pandemi Covid-19, tentu menjadi hal utama saat ini. Setidaknya, stimulus yang sudah diberikan sejak kuartal II 2020, dapat terlihat pada data ekonomi yang dirilis kuartal IV tahun ini.
Badan Pusat Statistik (BPS) baru saja mengumumkan, terjadi deflasi sebesar 0,05% pada September 2020. Sehingga telah terjadi deflasi selama tiga bulan berturut-turut. Sementara, inflasi inti pada September sebesar 0,13%, jauh lebih rendah dibanding Agustus 2020 sebesar 0,29%.
Nico mengatakan data-data BPS terbaru tersebut membuat pelaku pasar memiliki harapan adanya kenaikan secara daya beli yang mampu mendorong perekonomian ke depannya. Libur akhir tahun, menjadi sebuah harapan bahwa Indonesia masih bisa mengandalkan konsumsi dalam negeri untuk mendorong perekonomian.
Ada beberapa rekomendasi saham yang diberikan oleh Nico untuk bisa diperhatikan oleh investor pada perdagangan hari ini berdasarkan analisis teknikal, yaitu PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS).
Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang juga menilai IHSG hari ini berpotensi bergerak menguat karena sentimen positif dari penguatan bursa wall street pada perdagangan semalam. Seperti Dow Jones Index naik 0,13%, S&P 500 Index naik 0,54%, dan Nasdaq juga mengalami penguatan 1,42%.
Selain itu, harga-harga komoditas pada perdagangan hari ini juga tercatat mengalami penguatan seperti emas yang naik 1,1% dan minyak kelapa sawit yang naik 2,89%. "Berpotensi menjadi sentimen positif pendorong IHSG untuk kembali menguat dalam perdagangan Jumat ini," kata Edwin dalam risetnya pagi ini.
Kepala Riset Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi juga berpendapat, IHSG hari ini secara teknikal cenderung berpotensi menguat. Area support dan resistance indeks pasar saham dalam negeri, berada di level antara 4.900 hingga 5.022.
Ada beberapa saham yang dapat dicermati secara teknikal untuk perdagangan hari ini, di antaranya PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF).
Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama juga menilai IHSG hari ini bergerak menguat dengan area support dan resistance berada pada level 4.865,27 hingga 5.097,14. "Secara teknikal mengindikasikan adanya potensi penguatan lanjutan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke resistance terdekat," katanya.
Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), dan PT PP Tbk (PTPP).