Saham Perusahaan Batu Bara Terus Naik, Sampai Kapan Bertahan?

123RF.com/Lorelyn Medina
Ilustrasi batu bara
Penulis: Ihya Ulum Aldin
3/12/2020, 19.38 WIB

Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI-ICMA) telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan China Coal Transportation and Distribution (CCTDA) pada 25 November 2020. Kebijakan pasokan jangka panjang ekspor batu bara tersebut dapat memfasilitas produsen dalam negeri dengan pembeli Tiongkok.

Direktur Eksekutif APBI Hendra Sinadia menyampaikan kesepakatan penjualan batu bara Indonesia ke Negeri Panda akan meningkatkan volume perdagangan. Tahun depan Tiongkok akan membeli 200 juta ton batu bara RI.

"Ini merupakan bagian dari kesepakatan untuk meningkatkan kerjasama anatara kedua negara," kata Hendra.

Penandatanganan kerja sama antara APBI dengan CCTDA juga dihadiri oleh anggota APBI yang menjadi eksportir batubara ke RRT yaitu Adaro Energy, Bukit Asam, Kideco, Indo Tambangraya Megah, Multi Harapan Utama, Berau dan Toba Bara. Turut hadir pula perwakilan China National Coal Association atau CNCA.

BATU BARA (ANTARA FOTO/Makna Zaezar/wsj.)

Imbas Kenaikan Harga Terhadap Saham Emiten Batu Bara

Mengamati saham-saham batu bara di pasar modal, William memberikan rekomendasi kepada pelaku pasar untuk memperhatikan saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO). "Ketiga ini yang biasanya leading di sektor ini," kata William.

Sepanjang periode 3 November 2020 hingga penutupan perdagangan 3 Desember 2020, saham ITMG tercatat mampu naik hingga 80,61% menyentuh harga Rp 14.900 per saham. Saham PTBA naik 25,77% menjadi Rp 2.440 per saham dan saham ADRO mampu naik 21,68% di Rp 1.375 per saham.

Sementara, saham sektor batu bara favorit Dessy yaitu PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Menurutnya harga saham perusahaan milik negara ini mampu menyentuh harga Rp 2.540 per saham sebagai target harga. "Hampir tercapai melihat harga sahamnya yang sekarang," kata Dessy.

Saham-saham batu bara dalam sebulan terakhir memang mengalami peningkatan. Sepanjang periode 3 November 2020 hingga penutupan perdagangan 3 Desember 2020, saham PT Alfa Energi Investama Tbk (FIRE) yang mampu naik hingga 230,65% menjadi di harga Rp 820 per saham.

Saham lainnya yang mengalami kenaikan signifikan yaitu PT Borneo Olah Sarana Sukses Tbk (BOSS) yang harga sahamnya mampu naik 87,62% dalam sebulan terakhir menjadi Rp 197 per saham. Saham PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) juga mengalami kenaikan signifikan sebulan terakhir sebesar 74,36% menjadi Rp 408 per saham.

Termasuk saham PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) yang dalam sebulan mampu naik 50% menjadi Rp 570 per saham. Begitu pula dengan saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) juga menguat hingga 42% dalam sebulan menjadi 71 per saham, bangkit dari jajaran saham gocap.

Halaman: