Trump Teken Stimulus US$ 900 Miliar, IHSG Dibuka Naik 0,82%

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Penulis: Ihya Ulum Aldin
29/12/2020, 09.59 WIB

Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang juga melihat IHSG hari ini berpotensi menguat dengan bergerak pada rentang 6.050 hingga 6.141. Stimulus di AS menjadi salah satu pendorongnya selain kenaikan harga batu bara sebesar 1,01%.

Meski begitu, menurut Edwin, investor jangan terlalu terlena dan terbuai dengan kondisi penguatan IHSG ini. Pada awal 2021, sektor pariwisata dan penerbangan akan kena pukulan akibat penutupan seluruh penerbangan internasional masuk ke Indonesia.

Belum lagi, rencana penerapan PSBB ketat di DKI Jakarta, sebagai pusat perekonomian Indonesia, jika penderita Covid19 meningkat. "Kedua hal tersebut menjadi sinyal buruk bagi market," kata Edwin dikutip dari riset tertulisnya pagi ini.

Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi mengatakan, investor bakal fokus pada kebijakan pemerintah untuk 2021 mengenai pembatasan warga negara asing (WNA) karena ditemukannya mutasi Covid-19. "Selain itu, investor fokus pada vaksinasi serta implikasi dari pergerakan ekuitas global di akhir tahun," kata Lanjar.

Menurutnya, IHSG hari ini sebenarnya memiliki tekanan jual berdasarkan analisisnya secara teknikal. Meski begitu, dia tetap yakin pergerakan IHSG masih berpotensi optimis di sisa perdagangan 2020 ini.

"Kami perkirakan IHSG mencoba menguat pada perdagangan selanjutnya dengan support resistance 6.057-6.162," kata Lanjar.

Halaman: