IHSG Sulit Tembus Level 6.000, Bagaimana Peluang usai Idulfitri?

ANTARA FOTO/Galih Pradipta/wsj.
Karyawan melintas di dekat layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/5/2021).
Penulis: Ihya Ulum Aldin
Editor: Lavinda
13/5/2021, 09.43 WIB

Menurutnya, setelah perdagangan pasar saham kembali dibuka usai libur Idulfitri 1442 H, IHSG masih mencoba level resistance 6.150 hingga 6.200. Pasalnya, dalam tiga sampai empat hari terakhir sebenarnya ada tekanan beli walau tidak masif. 

“Ada tekanan beli sebenanrnya, khususnya di sektor sektor sawit dan mining metal,” kata Janson.

Analis Bahana Sekuritas Muhammad Wafi mengatakan, pada pekan-pekan menjelang Idulfitri, biasanya rata-rata transaksi menurun. Salah satu faktornya karena banyak investor yang akhirnya memutuskan untuk mengambil liburan.

Sejalan dengan itu, menjelang Idulfitri, biasanya IHSG memang cenderung mengalami kenaikan, namun mengalami penurunan setelah perdagangan kembali dibuka. "Tidak ada fundamental alasan mengapa IHSG mengalami tekanan," kata Wafi dalam sesi podcast Market Movers persembahan Katadata.co.id dan KBR.

Dia mengatakan, secara psikologis, kenaikan indeks di tengah sepinya transaksi, membuat investor mengambil untung usai liburan. "Begitu mau trading lagi (usai Idulfitri), portofolio naik sehingga mengamankan keuntungan sehingga IHSG turun," kata Wafi.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin