IHSG Hari Ini Diramal Melemah Lagi, Ini Rekomendasi Saham Analis

ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/hp.
Karyawan melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (4/1/2021).
Penulis: Ihya Ulum Aldin
14/9/2021, 06.25 WIB

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup turun 0,11% ke level 6.088 pada perdagangan kemarin (13/9). Analis memperkirakan, indeks berpotensi melemah lagi karena minim sentimen dan kekhawatiran tapering off oleh bank sentral Amerika Serikat (AS), The Fed.

CEO Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya memperkirakan, IHSG hari ini berpotensi melemah di rentang 5.969 hingga 6.202. Minimnya sentimen membuat pola gerak indeks stagnan.

"Potensi tekanan dalam pergerakan IHSG masih jauh lebih besar dibanding dengan kemampuan naiknya," ujar William dalam laporan tertulis, dikutip Selasa (14/9).

Meski begitu, William menilai ada sejumlah saham yang layak menjadi perhatian pelaku pasar saham hari ini. Saham yang dimaksud seperti Bank Central Asia (BBCA), Astra International (ASII), Telkom Indonesia (TLKM), dan Indofood Sukses Makmur (INDF).

Sedangkan Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan mengatakan, IHSG hari ini berpotensi menguat, meski dalam jangka pendek. Ia memperkirakan, indeks akan bergerak pada area resistance 6.120 - 6.104 dan support 6.062 dan 6.036.

"Pergerakan pasar saham masih dibayangi kekhawatiran rencana tapering off The Fed. Namun, indeks akan didorong oleh jumlah kasus Covid-19 yang sudah menurun signifikan," kata Dennies dalam riset tertulis.

Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Ketika menyentuh support, harga biasanya akan kembali ke atas karena peningkatan pembelian. Namun jika tembus, harga akan terus turun untuk menemukan titik support baru.

Sedangkan resistance adalah tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar sehingga laju kenaikan terhambat.

Lalu tapering off yakni pengurangan nilai pembelian aset, seperti obligasi oleh The Fed.

Meski dibayangi tapering off, berdasarkan analisis, ia merekomendasikan saham Kalbe Farma (KLBF), Sarana Menara Nusantara (TOWR), dan Surya Citra Media (SCMA) untuk tahan (hold) jika sudah beli. Saham-saham ini punya indikator teknikal netral dan sentimen netral.

Sedangkan saham Pakuwon Jati (PWON), direkomendasikan untuk beli namun bersifat spekulatif. Ini karena indikator teknikal menunjukkan sinyal beli dengan sentimen negatif. Bisa juga, karena indikator teknikal negatif dengan sentimen positif.

Reporter: Ihya Ulum Aldin