33 Emiten Mau Rights Issue Rp 25 Triliun, Sektor Finansial Mendominasi

ANTARA FOTO/Galih Pradipta/ama. Covid-19
Ilustrasi perdagangan di Bursa Efek Indonesia
Penulis: Syahrizal Sidik
8/6/2022, 12.00 WIB

 

Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan saat ini  terdapat 33 perusaaan yang berada dalam pipeline untuk melaksanakan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna Setia mengatakan, sampai dengan 3 Juni 2022, ke-33 perusahaan tersebut berpotensi menggalang dana senilai Rp 25,2 triliun.

Sedangkan pada pipeline pencatatan efek bersifat utang dan sukuk terdapat 36 emisi yang rencananya akan diterbitkan oleh 30 perusahaan dengan perkiraan total dana yang akan dihimpun sebesar Rp44,9 triliun.

Secara sektoral, dari perusahaan yang akan menggelar rights issue tahun ini berasal dari sektor finansial, yakni sebanyak 17 perusahaan. Pasalnya, banyak emiten bank harus memenuhi modal inti minimal Rp 3 triliun pada tahun ini.

Kemudian, 3 perusahaan dari sektor infrastruktur, 1 perusahaan dari sektor barang konsumen primer, 2 perusahaan dari sektor properti dan real estat, 3 perusahaan dari sektor industri, 2 perusahaan dari sektor barang baku. Selanjutnya, 1 perusahaan sektor transportasi dan logistik dan 1 perusahaan di sektor energi.

"Ini mengindikasikan minat perusahaan yang berencana melakukan pendanaan melalui pasar modal, baik berupa saham, efek bersifat utang dan sukuk kondusif," ungkap Nyoman kepada media.

Sampai dengan 3 Juni 2022, jumlah perusahaan maupun nilai fundraising yang berada pada pipeline pencatatan saham, efek bersifat utang dan sukuk mengalami peningkatan secara rata-rata sekitar 50% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

"Berdasarkan catatan kami pada 3 Juni 2022, jumlah perusahaan yang berada pada pipeline pencatatan saham merupakan yang tertinggi dalam tiga tahun terakhir," terangnya.

Sebagaimana diketahui, sejumlah perusahaan, terutama di sektor perbankan yang melakukan rights issue tahun ini antara lain, PT Bank Amar Tbk (AMAR) yang membidik dana Rp 1 triliun. Kemudian, PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA) menargetkan rights issue Rp 1 triliun. PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) juga akan menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 5 miliar saham.

PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) juga berencana melakukan rights issue dalam dua tahap, salah satunya melalui injeksi pemerintah yang akan dimulai pada kuartal kedua tahun ini. Kemudian, lima BUMN lain yang akan menggelar rights issue yakni PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT), PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI), PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS), PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN), dan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR).