Indeks bursa Amerika Serikat (AS) Wall Street menguat pada perdagangan Rabu (5/6) dengan S&P 500 dan Nasdaq mencapai rekor terbaru. Kenaikan ini didorong oleh saham Nvidia dan saham-saham teknologi utama lainnya.
Selain itu, data pasar tenaga kerja AS yang sedikit melemah juga meningkatkan harapan investor bahwa Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed) akan menurunkan suku bunga pada akhir tahun ini.
Tercatat indeks pasar luas naik 1,18% dan ditutup pada 5.354,03, mencetak rekor baru. S&P 500 juga mencapai level tertinggi intraday baru sepanjang masa di level 5.354,16. Pencapaian baru ini terjadi setelah beberapa Minggu lesu, dengan kenaikan secara year-to-date sebesar 12,3%.
Kemudian Nasdaq Composite yang naik 1,96% menjadi 17.187,90, juga mencatatkan rekor baru didorong oleh lonjakan saham Nvidia. Dow Jones Industrial Average juga naik 0,25%, dan mengakhiri sesi di 38.807,33 karena saham-saham di luar sektor teknologi memiliki perfoma buruk.
Nvidia mencatatkan rekor baru didorong oleh pengembangan kecerdasan buatan (AI) hingga sahamnya naik lebih dari 5% dan nilai pasarnya mencapai US$3 triliun. Produsen chip ini baru meluncurkan chip baru pada awal Minggu ini dan menerima pujian dari para analis di Wall Street. Hingga Bank of America memperkirakan saham Nvidia bisa naik hingga US$1.500, atau melesat lebih dari 22% dari penutupan hari Rabu.
Sejalan dengan hal itu, data penggajian swasta ADP menunjukkan jumlah lowongan kerja melambat menjadi 152.000 pekerjaan bulan lalu. Angka ini jauh di bawah perkiraan 175.000 oleh para ekonom yang disurvei oleh Dow Jones. Data ini merupakan indikasi terbaru dari lemahnya pasar tenaga kerja, yang diharapkan para investor dapat mendorong Federal Reserve memangkas suku bunga acuan.
Menurut CME FedWatch Tool, perdagangan berjangka dana Fed saat ini menunjukkan sekitar 70% kemungkinan bahwa pejabat The Fed akan menurunkan suku bunga acuan dari 5,25% menjadi 5,5% pada September. Perhatian investor juga beralih ke data klaim pengangguran mingguan yang akan dirilis pada hari Kamis dan laporan pekerjaan bulan Mei yang dirilis Jumat.
Kepala investasi UBS Global Wealth Management, Solita Marcelli, memperkirakan S&P 500 akan mencapai level 5.500 pada akhir tahun. Proyeksi ini berdasarkan pada penurunan suku bunga oleh The Fed, pertumbuhan laba yang kuat, dan tren pertumbuhan sekuler yang didorong oleh kecerdasan buatan.
“UBS memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga dua kali tahun ini, memberikan latar belakang yang sehat untuk saham,” kata Marcelli dikutip CNBC, Kamis (6/6).
Reli pada hari Rabu menunjukkan pergerakan yang sempit, dengan saham-saham sektor bank dan konsumen yang melemah, sementara saham-saham teknologi melonjak. Beberapa investor khawatir bahwa pelemahan data ekonomi menunjukkan perlambatan yang lebih luas daripada manfaat dari penurunan biaya pinjaman.
Laporan pekerjaan pada hari Jumat dianggap sebagai data yang paling penting Minggu ini bagi pasar. Para ekonom yang disurvei oleh Dow Jones memperkirakan adanya penambahan 190.000 lowongan pekerjaan pada bulan Mei, atau naik dari 175.000 pada April 2024.