IHSG Diprediksi Melemah, Analis Jagokan Saham PTBA, BRPT hingga JSMR

Katadata/Fauza Syahputra
Layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (8/4/2025). IHSG pada perdagangan saham sesi pertama ditutup anjlok 7,71 persen sebanyak 502,14 poin ke level 6.008.
21/4/2025, 06.23 WIB

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan melemah pada perdagangan Senin (21/4), setelah sebelumnya menguat 0,60% dan ditutup di level 6.438 pada akhir perdagangan 17 April 2025.

Retail Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas, Indri Liftiany Travelin Yunus memperkirakan IHSG bergerak bervariasi dengan kecenderungan melemah dalam rentang support 6.150 dan resistance 6.700.

“IHSG diprediksi akan bergerak bervariasi cenderung melemah berdasarkan sentimen yang ada. Pasar saham Indonesia masih bergerak volatile dengan kecenderungan melemah,” ujar Indri dalam risetnya, Senin (21/4).

Indri menjelaskan, pergerakan pasar dipengaruhi oleh kecenderungan pelaku pasar melakukan transaksi jangka pendek atau memanfaatkan momentum untuk scalping. Sikap hati-hati juga masih mewarnai pasar, membuat sebagian investor memilih keluar sementara.

Sejumlah sentimen domestik perlu diperhatikan pada pekan 21–25 April 2025. Di antaranya adalah rilis neraca dagang Indonesia, yang diperkirakan masih mencatatkan surplus meski turun tipis menjadi US$2,45 miliar dibanding bulan sebelumnya.

Penurunan ini diperkirakan terjadi karena melemahnya ekspor Indonesia akibat kebijakan tarif dari Presiden AS Donald Trump. Selain itu, pelaku pasar juga menantikan keputusan suku bunga acuan Bank Indonesia, yang diprediksi tetap bertahan di level 5,75%.

Indo Premier Sekuritas merekomendasikan saham PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) untuk perdagangan pekan ini.

Trump Desak The Fed Pangkas Suku Bunga

Sementara itu, Phintraco Sekuritas memprediksi IHSG masih akan bergerak dalam fase konsolidasi di kisaran 6.300–6.550, seiring dengan beragam sentimen eksternal yang membayangi pasar. Salah satunya adalah pernyataan Trump yang kembali mendesak Ketua The Fed, Jerome Powell, untuk memangkas suku bunga acuan.

Dari sisi geopolitik, rencana Amerika Serikat untuk mundur dari proses perdamaian Rusia–Ukraina jika tidak ada kemajuan konkret dalam waktu dekat juga menjadi perhatian. Hal ini diperkirakan mendorong rebound harga gas alam yang sebelumnya turun sekitar 3,2% pekan lalu.

Di sisi lain, harga minyak mentah global diperkirakan melanjutkan kenaikan, didorong oleh sanksi baru AS terhadap Iran, termasuk rencana untuk menekan ekspor minyak Iran hingga nol di tengah negosiasi program nuklir negara tersebut.

Phintraco Sekuritas juga menyoroti perkembangan sementara dalam negosiasi antara Indonesia dan AS, yang menghasilkan sejumlah poin penting, seperti rencana peningkatan impor komoditas energi dan agrikultur dari AS, kerja sama dalam hilirisasi, relaksasi aturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), hingga penyusunan paket deregulasi.

“Hal-hal tersebut akan dibahas selama 60 hari ke depan, sebelum masa penundaan implementasi reciprocal tariffs berakhir,” tulis tim analis Phintraco Sekuritas dalam risetnya, Senin (21/4).

Reciprocal tariffs adalah kebijakan tarif balasan yang diberlakukan oleh suatu negara terhadap negara mitra dagang yang sebelumnya menerapkan tarif impor terhadap produknya.

Adapun saham yang direkomendasikan oleh Phintraco Sekuritas antara lain PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG), dan PT Barito Pacific Tbk (BRPT).

Rekomendasi Saham dari BinaArtha Sekuritas

Analis BinaArtha Sekuritas Ivan Rosanova memprediksi IHSG masih berpotensi melanjutkan tren penguatan. Ia menilai indeks berpeluang menguji kembali area resistance di kisaran 6.510, asalkan mampu menembus resistance minor di level 6.441.

“Tren kenaikan diperkirakan tetap bertahan selama IHSG tidak jatuh di bawah 6.394,” tulis Ivan dalam risetnya.

Adapun level support IHSG berada di 6.361, 6.265, 6.148, dan 5.949, sementara resistance berada di 6.510, 6.663, dan 6.818. Indikator teknikal Moving Average Convergence Divergence (MACD) juga menunjukkan adanya momentum bullish.

Dengan kondisi itu, BinaArtha Sekuritas merekomendasikan saham PT Bank Jago Tbk (ARTO), PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI).

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

Reporter: Nur Hana Putri Nabila