Bank Syariah Mandiri Nilai Merger Perkuat Perbankan Syariah Indonesia

ANTARA FOTO/Abriawan Abhe
Ilustrasi, karyawan PT Bank Syariah Mandiri memberikan penjelasan kepada nasabah. Bank Syariah Mandiri mendukung rencana merger bank syariah BUMN yang diutarakan Erick Thohir.
6/7/2020, 14.13 WIB

Bank Syariah Mandiri juga mampu mencatatkan perbaikan kualitas non-performing financing (NPF). Per 31 Maret 2020, NPF net Bank Syariah Mandiri tercatat di level 0,95%, turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang berada di level 1,29%. Sedangkan, NPF gross turun dari 3,06% menjadi 2,49 %.

Seperti diketahui, Menteri BUMN Erick Thohir berniat menggabungkan seluruh bank syariah pelat merah menjadi satu. Targetnya, rencana ini bisa terealisasi tahun depan.

"Kami coba kaji bank-bank syariah ini nanti jadi satu semua, kami coba merger. Kira-kira Februari 2021 jadi satu," kata Erick dalam diskusi secara virtual, Kamis (2/7).

Sebagai informasi, bank BUMN memiliki anak usaha syariah, antara lain Bank Syariah Mandiri, PT Bank BNI Syariah, PT Bank BRI Syariah Tbk, dan Unit Usaha Syariah (UUS) BTN.

Rencana penggabungan bank syariah ini memang sudah menjadi pembicaraan sejak lama. Menteri BUMN mengungkapkan, merger dilakukan guna memperkuat dan menambah opsi-opsi pendanaan bagi pebisnis yang percaya kepada keuangan syariah.

Sebagai negara dengan populasi penduduk muslim terbanyak di dunia, Erick yakin, penggabungan usaha bisa membuat Indonesia memiliki bank syariah berskala besar.

(Baca: Erick Thohir Menargetkan Bank Syariah BUMN Merger Februari 2021)

Halaman:
Reporter: Muchammad Egi Fadliansyah