Gagal Bayar Utang Jumbo, Tridomain Bakal Negosiasi dengan Pemegang MTN

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/hp.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
11/5/2021, 20.17 WIB

"Hal tersebut perlu dilakukan agar TDPM tetap dapat mempertahankan usaha serta seluruh kreditur akan dapat diselesaikan walaupun terpaksa harus dilakukan restrukturisasi atau penjadwalan ulang," kata hendri menambahkan.

 

Saat ini kondisi ekonomi yang belum mendukung akibat pandemi Covid-19 yang masih berlanjut, TDPM mengalami dampak keuangan. Penjualan dan operasional usaha masih terus berjalan, melakukan antisipasi pada kondisi usaha di tengah pandemi ini.

Untuk menjalankan usaha dan mencari pendanaan, Hendri mengatakan, kas internal perusahaan sangat terbatas sehingga membutuhkan waktu yang panjang untuk melakukan pembayaran kewajiban agar kas tersebut cukup. Namun, perseroan juga berencana untuk mencari pendanaan dari penerbitan saham baru.

Hendri mengatakan TDPM berencana melakukan penambahan modal, dengan skema hal memesan efek terlebih dahulu alias rights issue ataupun tanpa hak alias private placement. Ia mengatakan, kemungkinan aksi korporasi itu dilakukan pada 2022 mendatang.

"Kami bisa andalkan pemegang saham saat ini sesuai dengan proporsi, melakukan strategi private placement, penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu," kata Hendri.

Tridomain Performance Materials adalah produsen petrokimia terbesar dari bahan baku khusus seperti : Acrylamide, Specialty Resins dan Platicisers di Asia Tenggara. Pabrik perseroan memiliki kapasitas produksi 248.000 metrik ton (mt) per tahun.

Perusahaan yang sudah beroperasi lebih dari 30 tahun ini 70-80% penjualannya di pasar dalam negeri. Sisanya diekspor ke beberapa negara Asia Pasifik, Timur Tengah, Australia dan Selandia Baru.

Halaman: