Ekspor & Impor Makin Lesu, Neraca Dagang Januari Defisit US$ 864 Juta

ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Ilustrasi. BPS mencatat ekspor dan impor menurun pada Januari 2020, sedangkan neraca dagang mengalami defisit US$ 864 juta.
17/2/2020, 11.47 WIB

Sementara itu, impor bulan lalu tercatat turun lebih kecil dibandingkan ekspor yakni sebesar 1,6% dibanding Desember 2019 atau 4,78% dibanding periode yang sama tahun lalu. 

(Baca: Dampak Corona terhadap Ekonomi Indonesia)

Impor migas tercatat turun 6,85% dibanding Desember 2019, tetapi naik 19,95% dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi US$ 1,99 miliar. Sedangkan impor nonmigas turun 0,69% dibandingkan Desember 2019 atau 7,85% dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi US$ 12,29 miliar.

"Barang konsumsi menurun cukup drastis, terutama apel, jeruk mandarin, anggur," jelas dia. 

Sementara itu, impor bahan baku secara tahunan tumbuh 1,67% tetapi turun dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 7,45%.. Impor barang modal  juga turun 8,99% dibanding bulan sebelumnya.

"Komposisi impor kita yang utama masih mesin dan peralatan mekanik," kata dia.

Adapun berdasarkan negaranya, komposisi impor tak mengalami perubahan. Tiongkok masih menjadi negara asal impor terbesar dengan kontribusi mencapai lebih dari 30% dari total impor Indonesia.

Halaman: