Pihak AS sebelumnya telah memastikan komitmen Tiongkok terhadap kesepakatan dagang tahap pertama tak akan berubah selama proses penerjemahan dokumen yang akan diteken di Washington pekan lalu.
Selain berefek ke rupiah, sentimen perdamaian dagang AS-Tiongkok juga menyebabkan indeks saham AS menguat. Hingga berita ini ditulis, indeks dolar AS terpantau menguat0,06% ke level 97.40.
(Baca: Menguat ke Rp 13.673 per Dolar AS, Rupiah Paling Perkasa di Asia)
Tjendra menuturkan, pagi ini, emerging markets kemungkinan akan mengikuti penguatan tersebut termasuk rupiah.
Oleh karena itu, dia memperkirakan mata uang rupiah berpotensi terus menguat ke area support Rp 13.600 per dolar AS. "Sementara resisten di kisaran Rp 13.750 per dolar AS," kata dia.
Meski begitu, ia mengatakan bahwa harga emas kembali melemah dan kini bergerak di kisaran US$1543 per troy ons.