Utang Global Tembus US$ 250 Triliun, Paling Banyak AS dan Tiongkok

ARIEF KAMALUDIN | KATADATA
Ilustrasi. Utang global diperkirakan akan mencapai US$ 255 triliun pada akhir 2019.
Penulis: Agustiyanti
16/11/2019, 11.56 WIB

“Namun, dengan semakin berkurangnya ruang lingkup pelonggaran moneter lebih lanjut di banyak bagian dunia, negara-negara dengan tingkat utang pemerintah yang tinggi dan yang pertumbuhan utangnya cepat akan sulit mengeluarkan stimulus fiskal, "kata laporan IIF.

IMF akhir bulan lalu memperingatkan risiko kenaikan tingkat utang risiko yang ditunjang oleh suku bunga rendah bank sentral. IMF Memperingatkan hampir 40% atau sekitar US$ 19 triliun utang korporasi negara-negara ekonomi utama, seperti AS, Tiongkok, Jepang, Jerman, Inggris, dan Italia memiliki risiko gagal bayar jika ekonomi global terus melambat.

(Baca: PLN Utang ke 8 Bank Asing Rp 14 Triliun untuk Proyek Listrik 35 GW)

Namun, The Federal Reserve (The Fed) sepertinya tidak terlalu khawatir dengan meningkatnya utang tersebut. Pada Kamis, Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan dia tidak melihat tanda-tanda adanya gelembung atau bahaya langsung yang ditimbulkan oleh defisit triliunan dolar.

Namun, laporan dari IIF memberikan gambaran yang berbeda yang menyatakan bahwa utang pemerintah global akan mencapai US$ 70 triliun pada 2019, naik dari US$ 65,7 triliun pada 2018 ditopang oleh kenaikan utang AS.

“Peningkatan besar dalam utang global selama dekade terakhir telah didorong terutama oleh utang pemerintah dan sektor korporasi nonfinansial," terang IIF.

Halaman:
Reporter: Antara