Sementara pada tahun depan, dia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun depan akan turun ke level 4,9%.
Badan Pusat Statistik (BPS) sebelumnya mencatat pertumbuhan ekonomi kuartal kedua 2019 mencapai 5,05% (yoy), melambat dibandingkan pada periode sama di tahun sebelumnya sebesar 5,27%. Sementara secara kumulatif, ekonomi hanya tumbuh sebesar 5,06%.
(Baca: Konsumsi Terjaga, Gubernur BI Prediksi Ekonomi Kuartal III Tumbuh 5,1%)
Pertumbuhan ekonomi di kuartal ini masih didorong oleh pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang masih mencapai 5,17%. Pertumbuhan tertinggi secara tahunan dari sisi pengeluaran konsumsi lembaga nonprofit yang melayani rumah tangga (PK-LNPRT) sebesar 15,27%. Pertumbuhan tertinggi selanjutnya berasal dari komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) sebesar 8,23% dan Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) sebesar 5,17%.
Sementara investasi atau Pembentukan Modal tetap Bruto (PMTB) hanya tumbuh 5,01%, sedangkan ekspor terkontraksi 1,84%. Indikator investasi yakni Penanaman Modal Tetap Bruto (PMTB) pada kuartal II 2019 hanya mencapai 5,01%. Ekspor bahkan tercatat turun 1,81%, berbanding terbalik dibanding kuartal II 2018 yang masih tumbuh 7,65%.