Neraca Dagang April Defisit, Rupiah Diprediksi Melemah hingga Juni

Arief Kamaludin | Katadata
Nilai tukar rupiah diperkirakan akan bergerak pada kisaran Rp 14.450-Rp 14.470 per dolar AS pada Kamis (16/5).
16/5/2019, 08.32 WIB

Eskalasi perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok yang memanas membuat banyak investor asing mencari aset yang lebih aman. "Jadi investor asing menjauhi aset-aset yang berisiko, khususnya di emerging market," ujarnya.

Indonesia, menurut dia, termasuk dalam negara berisiko karena dampak perang dagang mulai terasa. Ekspor produk ke AS turun 5% pada April 2019. Begitu pula ke Tiongkok yang melemah 10%. Padahal kedua negara itu merupakan contributor seperempat dari total ekspor nonmigas Indonesia. Investor asing melihat hal ini akan berdampak pada nilai rupiah dalam jangka pendek maupun panjang.

Namun, hal berbeda untuk investor domestic yang cenderung lebih optimistis. Saat ini terjadi peningkatan impor karena jelang Lebaran 2019. "Karena jika impor barang konsumsi tinggi maka pada kuartal kedua 2019 konsumsi rumah tangga bisa mencapai 5%," kata Bhima.

Proyeksi rupiah menurut Bhima esok hari dikoreksi tidak akan terlalu dalam. Ia memprediksi pergerakannya pada level Rp 14.500 per dolar AS.

(Baca: Rupiah Tertekan, Darmin: Negara Berkembang Selalu Dirugikan Gejolak)

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria