Tekan Ketimpangan, Pemerintah Cetak Santripreneur dan Petani Muda

Antara
Presiden Joko Widodo ketika meluncurkan Program Bank Wakaf Mikro beberapa waktu lalu.
Penulis: Rizky Alika
26/12/2018, 15.06 WIB

Selain itu, ada pelatihan dan pengembangan usaha yang difokuskan pada pengembangan komoditas pertanian bernilai ekonomi tinggi, khususnya hortikultura yang diintegrasikan dengan usaha peternakan dan perikanan. Kolaborasi juga dilakukan oleh Institut Pertanian Bogor (IPB) yang memfasilitasi aspek penyediaan lahan, akses pembiayaan, teknologi, pasar, dan pendampingan.

(Baca: Pemerintah Izinkan Pemda Buat Kurikulum SMK Sesuai Potensi Ekonomi)

Transformasi Ekonomi Desa

Dalam kesempatan tersebut, Darmin menyebutkan, ada satu hal penting yang perlu menjadi perhatian untuk mengatasi ketimpangan. Menurutnya, setelah menyasar pembangunan infrastruktur dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pendidikan vokasi, Indonesia perlu membangun logistik yang efisien.

Selain itu, pemerintah juga perlu mendorong transformasi ekonomi desa dari ekonomi yang subsisten ke komersial. “Dengan begitu, kita bisa menjadi bangsa dan negara yang makin tahan terhadap gejolak ekonomi global,” ujarnya.

Darmin berharap, pelaksanaan program percontohan yang diinisiasi oleh Direktorat Kemahasiswaan dan Pengembangan Karir IPB, Medco Foundation, dan Yayasan Jam’iyyatul Hidayah ini dapat berjalan dengan sukses. “Saya juga berharap ini dapat direplikasi melalui dukungan kelompok usaha lain, BUMN, kementerian/lembaga, pemerintah daerah, perguruan tinggi, perbankan, dan organisasi kemasyarakatan,” kata dia.

(Baca: Jokowi Minta Balai Latihan Kerja Di Pesantren Dibangun Awal 2019)

Halaman:
Reporter: Rizky Alika