Krisis Turki, Hanya Rupiah dan Saham yang Rentan Terdampak

Arief Kamaludin|KATADATA
Penulis: Ihya Ulum Aldin
14/8/2018, 20.22 WIB

Melihat sisi perdagangan, kegiatan ekspor dan impor di antara RI – Turki tidak signifikan. Oleh sebab itu, imbuh Anton, kinerja ekspor nasional tidak akan terganggu meskipun pertumbuhan ekonomi Turki memburuk.

Aliran penanaman modal asing ke Indonesia juga diyakini tidak akan terpengaruh. Pasalnya, investasi dari negara yang terletak di daerah Balkan itu terbilang kecil. "Kalau masalah ekonomi Turki terus berlanjut, tidak akan kena kepada investasi di Indonesia," tuturnya.

Secara umum, sentimen negatif kepada Indonesia akibat gejolak ekonomi di Turki tak berarti banyak selama ada katalis positif di pasar keuangan domestik. Contohnya, realisasi pertumbuhan ekonomi triwulan kedua tahun ini yang mencapai 5,27%.

Selain itu, obligasi Indonesia masuk ke dalam Bloomberg dan Barclays Index sehingga share menjadi lebih besar. "Indonesia jadi lebih diperhitungkan oleh asing untuk mereka masuk ke bond market kita," ucap Anton.

Lebih jauh, defisit transaksi berjalan (current account deficit / CAD) juga diyakini dapat menjadi katalis positif. Syaratnya, pada kuartal ketiga menjukkan posisi yang lebih baik dibandingkan dengan April – Juni 2018.

Halaman: