Tarif Listrik dan BBM Picu Infasi, Pemerintah Perlu Siapkan BLT

Arief Kamaludin|KATADATA
Penulis: Desy Setyowati
Editor: Yura Syahrul
6/3/2017, 19.31 WIB

(Baca: Pemerintah Waspadai Laju Inflasi Akibat Kenaikan Tarif Listrik)

Menurut Anton, program bantuan langsung tunai bertujuan menjaga daya beli kelompok masyarakat bawah yang tertekan oleh kenaikan harga BBM. “Mau nggak mau itu terefleksikan ke dalam konsumsi. Tapi kami melihat ada perubahan yang tidak terlalu jauh.”

Sebelumnya, Kepala Ekonom Bahana Sekuritas Budi Hikmat memperkirakan inflasi tahun ini bisa mencapai 4,7 persen. Salah satu penyebabnya adalah kenaikan harga komoditas yang akan berpengaruh terhadap peningkatan harga minyak dunia.

Dampak lanjutannya adalah kenaikan harga BBM nonsubsidi, seperti Pertamax, Pertalite, dan lain-lain. Namun, selain memantik inflasi, kenaikan harga komoditas tersebut juga dapat meningkatkan daya beli masyarakat.

(Baca: Tersengat Tarif Listrik, Inflasi Februari 2017 Sebesar 0,23 Persen)

“Pertumbuhan daya beli bisa (di atas lima persen). Dulu itu noise dari amnesti pajak karena banyak yang memanfaatkan denda (pajak) yang rendah ini, orang jadi mengurangi konsumsinya,” ujar Budi. Adapun, tahun ini, seiring berakhirnya program amnesti tersebut pada akhir bulan ini, daya beli masyarakat diharapkan semakin membaik.

Halaman: