BBM dan Rupiah Penyebab Inflasi Maret

Arief Kamaludin|KATADATA
Penulis: Safrezi Fitra
1/4/2015, 15.24 WIB

?Artinya pedagang sudah tahu kalau gabah sudah turun, tapi masih menaikan harga," ujarnya.

(Baca: Februari Deflasi 0,36 Persen, Meski Harga Beras Naik)

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan kenaikan harga beras di tingkat pengecer masih wajar, karena panen raya baru terjadi pada akhir Maret. ?Inflasi 0,17 persen masih dalam target. Target tahun ini empat plus minus satu persen,? ujar Sofyan.

Inflasi bulan lalu lebih rendah dari prediksi Bank Indonesia (BI) yang memperkirakan inflasi sebesar 0,27-0,3 persen. Bahkan, perkiraan BI inflasi Maret 2015 lebih tinggi dibandingkan  periode yang sama dalam 7 tahun terakhir, sekitar 0,21 persen.

Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan salah satu penyebab inflasi ini adalah pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). "Secara umum, tentu ada dampak dari nilai tukar. Tapi kalau yang ada sekarang ini, sebetulnya dibanding minggu lalu sudah ada perbaikan. Jadi dampaknya tidak terlalu," kata Agus.

Agus mengatakan inflasi bulan ini terjadi karena adanya kenaikan harga beras, bawang, dan bahan bakar minyak (bensin). Sedangkan untuk harga daging dan telur ayam, justru menurun. Meski demikian, dia menyebut bahwa kenaikan harga dipicu oleh pelemahan rupiah. Namun, pengaruhnya tidak signifikan. Ini terbukti dengan adanya deflasi pada dua bulan sebelumnya, saat rupiah menunjukkan pelemahan.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati