Hubungan AS-Tiongkok Memburuk, Rupiah Melemah 0,5% jadi 14.960 per US$

ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/wsj.
Karyawan menunjukkan uang rupiah dan dolar AS di Bank Mandiri Syariah, Jakarta, Senin (20/4/2020). Kurs rupiah melemah 0,53% pada perdagangan, Senin (4/5) yang dipicu oleh sejumlah sentimen global.
Editor: Ekarina
4/5/2020, 09.51 WIB

Adapun Jerman, Selandia Baru, Italia, Austria, Spanyol, Norwegia, dan Singapura perlahan juga berencana melonggarkan kebijakan tersebut. 

(Baca: Investasi RI Diminati Pemodal Asing, Rupiah Paling Perkasa di Asia)

Di sisi lain, pelaku pasar menghawatirkan ketegangan baru hubungan antara AS dan Tiongkok beberapa hari ini. Hal tersebut dipicu oleh tudingan AS bahwa virus corona berasal dari sebuah lab di kota Wuhan, Tiongkok. Provokasi AS akan memicu perang dagang antara kedua negara.

Tjendra menambahkan, pasar juga mengantisipasi buruknya data ekonomi di AS dan di negara-negara pandemi lainnnya yang akan dirilis pekan ini. "Seperti data tenaga kerja, data indeks aktivitas sektor jasa dan manufaktur, neraca perdagangan, dan sebagainya," kata dia.

Oleh karena itu dia memperkirakan rupiah berpotensi tertekan mengikuti sentimen negatif pasar ke level Rp 15.000, dengan potensi support di Rp 14.800 per dolar AS hari ini.  Adapun pergerakkan rupiah selama sepekan terakhir bisa dilihat dalam databoks berikut ini.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria