Rupiah Menguat 0,17% meski Neraca Dagang RI Defisit US$ 344 Juta

Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Ilustrasi, petugas menunjukkan uang rupiah dan dolar AS di Kantor Cabang Plaza Mandiri, Jakarta, Rabu (18/3/2020).
15/5/2020, 17.21 WIB

Secara akumulasi, neraca perdagangan sepanjang Januari-April masih tercatat surplus US$ 2,25 miliar. "Posisi ini berbanding terbalik dengan periode yang sama tahun lalu yang defisit US$ 2,35 miliar," ujarnya.

(Baca: Tunggu Data Neraca Dagang, Rupiah Menguat ke 14.875 per Dolar AS)

Sejalan dengan hal itu, ia memperkirakan rupiah akan ditutup menguat pada awal pekan depan. Namun, diprediksi melemah saat pembukaan. Setidaknya, rupiah berpotensi bergerak di level Rp 14.800-14.920 per dolar AS.

Pada perdagangan sore hari ini, beberapa mata uang Asia juga menguat. Dikutip dari Bloomberg, yen Jepang naik 0,17%, baht Thailand 0,07%, dolar Hong Kong dan dolar Singapura masing-masing menguat 0,01%

Namun, mayoritas mata uang Asia justru melemah. Dolar Taiwan misalnya, turun 0,01%. Lalu won Korea Selatan melemah 0,25%, peso Filipina 0,56%, rupee India 0,01%, yuan Tiongkok 0,09%, dan ringgit Malaysia 0,25%.

(Baca: BI Catat Aliran Modal Asing Kembali Masuk RI Rp 4,17 T pada Pekan Ini)

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria