Corona Belum Usai, BI Ramal Pertumbuhan Ekonomi Dunia 2020 Minus 2,2%

ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Bank Indonesia memprediksi pertumbuhan ekonomi dunia tahun ini minus 2,2% seiring belum usainya pandemi global corona.
19/5/2020, 18.26 WIB

(Baca: Ekonomi Kuartal I Cuma Tumbuh 2,97%, BI Berpotensi Pangkas Bunga Acuan)

Meski demikian, Perry memprediksi perekonomian dunia akan pulih pada 2021 dan tumbuh sebesar 5,2%. Pemulihan ini terutama didorong dampak positif kebijakan yang ditempuh di banyak negara dan faktor base effect.

Meski demikian, dia menilai pengaruh Covid-19 terhadap ketidakpastian pasar keuangan dunia mulai mereda. "Kondisi ini secara perlahan mendorong mulai berkurangnya intensitas aliran modal keluar dari negara berkembang dan kemudian diikuti turunnya tekanan nilai tukar mata uang negara berkembang, termasuk Indonesia," kata dia.

BI mencatat, aliran modal asing masuk pada investasi portofolio sejak April hingga 14 Mei 2020 mencatat net inflow sebesar US$ 4,1 miliar. Adapun pada triwulan I 2020 aliran modal asing deras mengalir keluar atau net outflow sebesar US$ 5,7 miliar.

Sementara, posisi cadangan devisa akhir April meningkat menjadi US$ 127,9 miliar. Jumlah tersebut setara pembiayaan 7,8 bulan impor atau 7,5 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

(Baca: BI Tahan Bunga Acuan 4,5% demi Jaga Rupiah di Tengah Gejolak Corona)

Adapun sebelumnya Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan ekonomi global akan mengalami kontraksi hingga -3%. Proyeksi ini jauh lebih rendah dari pertumbuhan tahun lalu sebesar 2,9%. Perekonomian Indonesia pun diprediksi masih tumbuh positif, meski anjlok 4,5% dibandingkan kinerja 2019.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria