Surat Utang RI Diborong Asing, Rupiah Menguat 2,2% jadi 14.095 per US$

ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/wsj.
Karyawan menghitung uang rupiah dan dolar AS di Bank Mandiri Syariah, Jakarta, Senin (20/4/2020). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat pada penutupan perdagangan Rabu (3/6) menjelang pemberlakukan new normal.
Editor: Ekarina
3/6/2020, 17.50 WIB

Berdasarkan keterangan resmi Direktorat Jenderal Pengelolaaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, total penawaran yang masuk mencapai Rp 105,27 triliun. Adapun lelang dilaksanakan melalui sistem lelang Bank Indonesia.

(Baca: Terkerek Wacana New Normal, Rupiah Menguat 1,33% dan Terbaik di Asia)

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan faktor lain yang menyebabkan rupiah perkasa sore ini. Menurutnya, pembukaan kembali perekonomian di beberapa negara pandemi dan rencana new normal Indonesia masih menjadi sentimen positif penyokong rupiah hari ini.

"Para pelaku pasar seakan tidak mau ketinggalan kereta dan berusaha segera masuk ke aset-aset berisiko untuk mendapatkan yield yang lebih tinggi," kata Tjendra kepada Katadata.co.id, Rabu (3/6).

Adapun isu kerusuhan dan demonstrasi AS yang masih berlangsung hingga hari ini, menjadi salah satu penekan kurs dolar AS. Demontrasi dikhawatirkan dapat menganggu perekonomian AS. Saat berita ini ditulis, indeks dolar AS melemah 0,31% ke level 97,37 .

Meski demikian, Tjendra menuturkan bahwa pasar masih mewaspadai isu lain berupa berlanjutnya ketegangan AS dan Tiongkok terkait status Hong Kong. "Isu tersebut bisa membalikkan keadaan bila berlanjut ke perang dagang," ujar dia.

Adapun laju rupiah sepanjang pekan lalu hingga hari ini bisa dilihat dalam databoks berikut ini. 

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria