Sri Mulyani: Krisis Covid-19 Dorong Reformasi Kebijakan Lebih Ambisius

ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/POOL/foc.
Menteri BUMN Erick Thohir (ketiga kanan) bersama Menkeu Sri Mulyani saat menyampaikan keterangan pers di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (24/6/2020).
1/7/2020, 22.12 WIB

Belum lagi, neraca pembayaran tentunya akan semakin menipis akibat krisis kali ini. Dengan begitu, Sri Mulyani mengatakan bahwa situasi fiskal tersebut harus segera diatasi.

(Baca: Corona Belum Juga Tertangani, Ekonom Khawatir Investor Enggan Masuk RI)

Jika tidak, situasi fiskal tersebut dapat mempengaruhi sektor keuangan dalam bentuk kredit macet. "Maka hal itu dapat menjadi perekonomian yang berbahaya dan krisis keuangan bagi banyak negara di dunia," kata Sri Mulyani.

Di sisi lain, lanjut dia, krisis Covid-19 juga memaksa sebuah negara untuk bisa memperbaiki infrastruktur digitalnya. Sebab, sebagian besar aktivitas masyarakat di negara terdampak pandemi beralih menjadi kegiatan digital.

Maka dari itu, infrastruktur digital suatu negara harus segera berubah menjadi suatu bisnis. "Jadi berinvestasi di bidang teknologi dan infrastruktur digital akan menjadi sangat kritis dari sekarang dan di masa depan," ujarnya.

(Baca: Menteri Koperasi Minta UMKM Segera Bermigrasi ke Layanan Digital)

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria