Sri Mulyani Beri Pinjaman ke DKI Jakarta & Jawa Barat Rp 16,5 Triliun

ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyetujui pinjaman pemulihan dampak Covid-19 untuk DKI Jakarta dan Jawa Barat.
27/7/2020, 13.38 WIB

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan ibu kota negara memiliki porsi yang cukup besar dalam perekonomian Indonesia. "Kalau kita bisa percepat pemulihan di Jakarta akan berdampak nasional," kata Anies dalam kesempatan yang sama.

Kendati demikian, dia menekankan bahwa pihaknya akan terus meningkatkan kegiatan penanganan Covid-19 secara proaktif. Sehingga, masyakarat bisa tenang saat melakukan aktivitas ekonomi.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berharap instrumen pinjaman yang diberikan pemerintah bisa bergerak secepatnya. "Khususnya pada 2020 ini yang sisa enam bulan," ujar Ridwan.

Melalui pinjaman tersebut, ia menegaskan akan mengejar pertumbuhan ekonomi Jawa Barat hingga 2,3%. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi nasional pun bisa terkerek.

Tak hanya memberikan pinjaman, pemerintah juga turut mendukung proyek pengelolaan persampahan Legok Nangka yang diusulkan Pemerintah Daerah Jawa Barat. Proyek ini menjadi proyek pertama di sektor persampahan yang mendapat dukungan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) melalui Viability Gap Fund (VGF).

Dukungan fiskal dari pemerintah ini bersifat finansial berupa kontribusi atas sebagian biaya konstruksi yang diberikan pada proyek kerja sama yang sudah memiliki kelayakan ekonomi, namun belum memiliki kelayakan finansial.

Pada kesempatan ini, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Luky Alfirman menyerahkan dokumen persetujuan prinsip dukungan kelayakan VGF Proyek KPBU Legok Nangka kepada Ridwan Kamil.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria