Tren Pemulihan Menguat, Ekonomi Kuartal II Bisa Tumbuh Melesat 7,8%

ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.
Ilustrasi. Ekonomi Indonesia masih terkontraksi 0,74% pada kuartal I 2021.
5/5/2021, 17.31 WIB

Febrio menekankan, kewaspadaan dan langkah antisipatif harus dijaga mengingat pandemi belum sepenuhnya usai. Lonjakan kasus Covid-19 di India yang mencapai rekor tertinggi hingga 400 ribu kasus per hari harus menjadi pelajaran berharga untuk Indonesia.

Maka dari itu, Febrio menuturkan bahwa upaya pembukaan aktivitas ekonomi perlu dilaksanakan secara lebih hati-hati dan memperhatikan disiplin terhadap protokol kesehatan. Sejalan dengan itu, pemerintah secara konsisten terus memperkuat langkah pemulihan ekonomi melalui penanganan pandemi, dukungan kepada sektor riil, dan kebijakan reformasi struktural.

Febrio menyebutkan bahwa peningkatan pertumbuhan ekonomi terjadi secara konsisten sejak perekonomian menghadapi guncangan akibat pandemi Covid-19 dan terkontraksi dalam pada kuartal kedua.  Pemulihan ekonomi juga terjadi secara global dan berdampak pada kinerja ekspor nasional.

Di sisi lain, konsumsi pemerintah, ekspor, dan impor terus menguat dan tumbuh positif pada kuartal I 2021. Konsumsi rumah tangga dan investasi juga menguat walaupun masih kontraktif.

"Arah pemulihan ekonomi secara global serta pelaksanaan vaksinasi yang masif memberikan optimisme dunia usaha untuk kembali melakukan ekspansi usaha," ujar dia.

Berbagai proyek pembangunan fisik juga kembali dilanjutkan setelah sempat tertunda di tahun 2020. Dukungan APBN turut mendorong perbaikan komponen investasi ini melalui belanja modal pemerintah pada kuartal I yang tumbuh signifikan.

Optimisme pemerintah terhadap pemulihan ekonomi kuartal II 2021 muncul meski masih menerapkan kebijakan larang mudik Lebaran. Kepala Badan Pusat Statistik Suhariyanto berpendapat, aktivitas mudik Lebaran berpengaruh besar pada konsumsi rumah tangga dan perekonomian secara keseluruhan.

"Ketika Lebaran seharusnya ada peningkatan konsumsi makanan minuman, membeli pakaian baru, dan transportasi mudik. Perjalanan mudik juga berdampak pada hotel dan restoran di sekitar jalur mudik," ujar Suhariyanto dalam Konferensi Pers Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2021, Rabu (5/5).

Larangan mudik, menurut dia, akan menahan pengeluaran konsumsi untuk transportasi, rekreasi, hotel, dan restoran. Ketiga jenis pengeluaran ini menyumbang 25% pertumbuhan konsumsi rumah tangga.

Direktur Eksekutif CORE Indonesia Mohammad Faisal memperkirakan ekspansi ekonomi baru akan mulai terjadi pada kuartal II 2021. “Kami proyeksikan mulai positif pada kisaran 4% hingga 5%, sehingga secara full year 2021 pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di kisaran 3% sampai 4%,” kata Faisal dalam Webinar CORE Media Discussion : Quarterly Review 2021, Selasa (27/4).

Faisal mengatakan, pertumbuhan ekonomi yang masih di bawah target pemerintah ini dikarenakan pemulihan konsumsi rumah tangga masih lambat. Padahal, konsumsi rumah tangga merupakan penyumbang terbesar PDB.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria