Rupiah Diramal Melemah Rp14.380/US$, Masih Tertekan Harga Minyak Dunia

Adi Maulana Ibrahim |Katadata
Nilai tukar rupiah dan dolar
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Lavinda
25/3/2022, 10.28 WIB

"Pelonggaran aktivitas ekonomi karena meredanya covid-19 domestik menjadi sentimen positif untuk rupiah. BI memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia akan membaik kedepannya," ujar Ariston.

Dengan terus membaiknya pandemi domestik, pemerintah mulai melonggarkan sejumlah aturan perjalan baik domestik maupun internasional. Pemerintah membolehkan mudik untuk tahun ini dengan syarat sudah divaksin dua kali dan booster. Selain itu, pelancong asing juga bisa masuk ke Indonesia tanpa karantina dengan syarat sudah vaksin lengkap.

Senada dengan Ariston, analis pasar uang Bank Mandiri Rully A Wisnubroto juga meramalkan rupiah tertekan hari ini dengan pergerakan di rentang Rp 14.338-Rp 14.392 per dolar AS.

"Pergerakan akhir pekan ini masih cenderung dipengaruhi oleh sentimen global, terutama berlanjutnya kenaikan imbal hasil US Treasury," kata Rully kepada Katadata.co.id.

Yield US Treasury kembali untuk benchmark 10 tahun masih bertahan di atas 2% selama dua pekan terakhir. Yield 10 tahun kembali naik ke 2,34% pada perdagangan kemarin (24/3) setelah sehari sebelumnya sempat turun tipis ke 2,32%.

Sementara dari dalam negeri kondisinya masih cukup baik, terutama dengan ekspektasi perbaikan ekonomi dan surplus neraca perdagangan yang diperkirakan masih akan tetap tinggi dalam beberapa bulan ke depan. 

"Namun memang masih perlu diwaspadai kenaikan inflasi bulan ini dan kemungkinan juga di bulan April depan karena memasuki bulan puasa," ujarnya.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said