Resesi Ekonomi Kian Membayangi AS Usai The Fed Menaikkan Bunga 75 Bps

ANTARA FOTO/REUTERS/David Ryder/ama/dj
Kenaikan suku bunga AS akan mendorong biaya pinjaman makin mahal.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
16/6/2022, 14.22 WIB

Semakin banyak ekonom yang mengatakan kontraksi tahun depan akan sulit dihindari. Wells Fargo dalam rilis sepekan lalu memperkirakan perlambatan ekonomi mungkin dapat terjadi. Namun perkiraan tersebut sekarang berubah setelah kenaikan bunga The Fed.

Pada saat yang sama, pasar tenaga kerja masih ketat. Pengangguran secara historis tetap rendah tapi klaim pengangguran naik ke level tertinggi lima bulan pada pekan lalu.

Analis Sevens Report Tom Essaye mengatakan, kenaikan suku bunga tentu akan mendorong biaya pinjaman makin mahal. Melemahnya pasar belakangan ini karena munculkan kekhawatiran bahwa kenaikan bjnga akan menyebabkan pertumbuhan ekonomi melemah.

"Apakah tindakan The Fed mengarah pada pelambatan yang nyata atau kontraksi langsung akan menjadi jelas selama kuartal mendatang," kata Ekonkm BlueBay Asset Management Andrzej Skiba dikutip dari Forbes.

Bukan hanya AS, Bank Dunia baru-baru ini juga menyebut resesi ekonomi akan sulit dihindari oleh banyak negara. Penyebabnya karena perang di Ukrain, penguncian wilayah di Cina hingga gangguan rantai pasok global yang mendorong inflasi.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said