WTO Peringatkan Risiko 'Keserakahan' Negara Maju saat Krisis Pangan

ANTARA FOTO/REUTERS/Mohamed Abd El Ghany/aww/cf
Ilustrasi. Negara-negara di Afrika sedang kesulitan mengakses pupuk dalam jumlah yang memadai.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
15/7/2022, 18.34 WIB

"Krisis yang kita hadapi saat ini sebenarnya sudah ada sebelum perang. Mengapa? Karena guncangan iklim yang telah mengurangi produksi secara dramatis di banyak tempat," kata dia dalam acara yang sama dengan Ngozi.

IMF kembali menyatakan komitmennya memberikan dukungan atas krisis pangan ini. Bantuan berupa dukungan kebijakan, terutama untuk mengamankan kelompok yang paling rentan. IMF juga mendorong investasi di sektor pertanian berkelanjutan.

Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam sambutannya pada seminar tingkat tinggi siang ini juga menegaskan bahwa G20 akan ikut serta mengatasi masalah ini. Kelompok 20 negara paling berpengaruh dunia itu bermaksud membentuk kerja sama menteri keuangan dan menteri pertanian G20 seperti yang sudah dilakukan untuk sektor kesehatan.

"G20 dapat segera mengadakan pertemuan bersama menteri keuangan dan pertanian G20 untuk meningkatkan koordinasi antara kementerian keuangan dan pertanian dan menjajaki tindakan untuk mengatasi kerawanan pangan yang berkembang dan masalah terkait," kata dia.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said