Modal Asing Kabur Rp 3 T dalam Sepekan, Rupiah Anjlok ke 14.896/US$

ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/tom.
Seorang karyawan menghitung uang nasabah di Kantor Cabang BNI Jakarta Pusat, Jumat (27/5/2022).
Penulis: Abdul Azis Said
2/9/2022, 19.59 WIB

Pasar menanti pertemuan pembuat kebijakan The Fed yang dijadwalkan pada 20-21 September mendatang. The Fed diperkirakan kembali menaikan bunga agresif pada pertemuan bulan ini. Bank Sentral AS itu sebelumnya menaikkan suku bunga 75 bps dalam dua pertemuan beruntun pada Juni dan Juli.

Dari domestik, fundamental ekonomi yang terus memberikan memberikan dorongan modal masuk ke dalam negeri. Berbagai rilis data ekonomi domestik membaik seperti cadangan devisa yang tinggi, pertumbuhan uang beredar, serta kenaikan suku bunga BI.

"Langkah Bank Indonesia dalam normalisasi kebijakan mendukung stabilitas nilai tukar rupiah. BI akan terus melakukan triple intervention dan twist operation untuk menarik inflow dan menjaga fluktuasi rupiah," kata Reny.

Reny memperkirakan tekanan eksternal masih cukup kuat pada perdagangan pekan depan. Rupiah diperkirakan berada di kisaran Rp 14.850 - Rp 14.935 per dolar AS pada perdagangan awal pekan, Senin (5/8).

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said