Harga BBM Naik, Bagaimana Dampaknya ke Ekonomi?

Arief Kamaludin|KATADATA
Penulis: Agustiyanti
3/9/2022, 14.22 WIB

"Begitu harga BBM naik, masyarakat harus membayar lebih mahal beli bahan bakar, mungkin sebagian harga barang naik hampir pada saat yang sama dengan kenaikan BBM sehingga biaya hidup pun menjadi lebih mahal," kata Damhuri.

Ia menyebut kenaikan harga bahan bakar memiliki efek yang langsung terasa ke perekonomian. Jika harga dinaikan dalam waktu dekat, menurut dia, efeknya sudah akan terasa pada kinerja ekonomi semester kedua.  Kenaikan harga ini akan memicu inflasi.

Dalam perkiraan bank sentral terbaru, inflasi hingga akhir tahun bisa mencapai 5,2%. Namun, Damhuri menilai efek kenaikan inflasi terhadap daya beli bisa diminimalisasi jika pemerintah menyediakan tambahan bantuan sosial untuk masyarakat rentan. 

Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman dalam risetnya bulan lalu menyebut kenaikan harga BBM jenis subsidi, khususnya Pertalite dan Solar akan menggerus pertumbuhan ekonomi. Hitung-hitungannya, kenaikan harga Pertalite menjadi Rp 10 ribu per liter akan menggerus pertumbuhan ekonomi 0,17% dan mengerek inflasi 0,83%.

Sementara kenaikan Solar menjadi Rp 8.500 per liter, menurut perhitungan Faisal, akan mengerek inflasi 0,33% dan mengoreksi pertumbuhan ekonomi 0,07%. Dengan demikian, kenaikan Solar menjadi Rp 6.800 per liter akan mengerek inflasi 0,17% dan mengoreksi pertumbuhan ekonomi 0,03%.

"Dampak dari kenaikan diperkirakan tidak hanya akan memiliki dampak putaran pertama pada inflasi harga diatur pemerintah, tetapi juga dampak putaran keduanya untuk barang lainnya dan jasa di samping bahan bakar dan transportasi," kata Faisal dalam risetnya, Selasa (23/8).

Ia menyebut inflasi headline pada akhir tahun diperkirakan meningkat signifikan menjadi 6% dari perkiraan awal 4,6%.

Halaman: