Rupiah Kian Melemah 15.274/US$ Tertekan Lonjakan Inflasi

ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/wsj.
Pegawai menghitung uang Rupiah di salah satu tempat penukaran uang di Jakarta.
Penulis: Abdul Azis Said
3/10/2022, 10.21 WIB

Pelemahan rupiah juga terseret pergerakan indeks saham Asia yang menurun pagi ini. Indeks Shanghai SE Composite Cina terkoreksi 0,55% bersama Hang Seng Hong Kong 0,09%, Kospi Korea Selatan 0,91% , ASX 200 Index Australia 0,05% dan Straits Times STI Singapura 0,21%. 

"Sentimen negatif terhadap aset berisiko mungkin karena kekhawatiran pasar terhadap kenaikan inflasi global yang bisa memperlambat pertumbuhan ekonomi global," kata Ariston.

Ia melihat pasar tampaknya sementara waktu beralih dari sentimen The Fed kepada isu perlambatan ekonomi global. Ekonomi AS juga mendapat tekanan dari kenaikan inflasi, sehingga indeks dolar AS masih dalam fase konsolidasi. Sentimen ini membantu penguatan nilai tukar lainnya terhadap dolar AS untuk sementara waktu.

Senada, analis DCFX Lukman Leong memperkirakan rupiah tertekan seiring penantian pasar terhadap rilis data inflasi domestik hari ini. Kurs rupiah akan berada di rentang Rp 15.150-Rp 15.300 per dolar AS.

"Inflasi diperkirakan akan melonjak ke 6%, memberikan tekanan pada Bank Indonesia untuk lebih agresif dalam menaikkan suku bunga. Hal ini akan membuat obligasi pemerintah semakin dihindari oleh investor asing," kata Lukman dalam risetnya.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said