Amerika Ajak Beri Sanksi Minyak Rusia, RI Perlu Waspadai Risiko Buruk

ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/rwa.
Ilustrasi
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Yuliawati
14/10/2022, 14.02 WIB

"Ini berbahaya untuk Indonesia karena kita eksportir komoditas, jadi sebetulnya semakin kita bisa menghindari price cap maka itu akan lebih baik. Selain itu, kebijakan ini juga bisa semakin memperkeruh tensi geopolitik," kata Riefky.

Di samping itu, belum tentu Indonesia juga akan diuntungkan dengan adanya price cap. Alasannya, pembatasan harga tidak serta merta bisa menekan biaya impor minyak, karena kebijakan ini sering kali tidak efektif saat diimplementasikan.

"Karena bisa jadi Rusia kemudian stop impor ke Indonesia, lalu mendorong kesepakatan OPEC+ atau rusia memotong jumlah produksinya sehingga mendorong harganya naik lagi," ujarnya.

Addapun sejumlah negara mempertimbangkan memberi sanksi ke minyak Rusia, terutama Amerika Serikat dan sekutunya. Mengutip The Guardian, kelompok negara G7 yang didalamnya juga termasuk AS berencana memberlakukan batas harga pada minyak Rusia mulai 5 Desember mendatang.

Kelompok negara-negara barat itu kembali bertemu pekan ini di sela pertemuan tahunan IMF-Bank Dunia. Namun hasil pertemuan mereka yang terbaru tidak memberikan keterangan yang pasti soal kelanjutan rencana price cap minyak Rusia.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said