ADB Beri Pinjaman Rp 7,6 Triliun untuk Reformasi BUMN

Arief Kamaludin | Katadata
Ilustrasi. ADB memberikan pinjaman kepada Indonesia sebesar US$ 500 juta atau setara Rp 7,6 triliun.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
19/11/2022, 10.00 WIB

Asian Development Bank (ADB) mengucurkan pinjaman sebesar US$ 500 juga atau setara Rp 7,6 triliun kepada Indonesia. Pinjaman tersebut ditujukan untuk mendukung program reformasi BUMN demi meningkatkan efisiensi dan ketahanan, serta memperkuat tata kelola perusahaan.  

ADB Senior Public Management Specialist for Southeast Asia Yurendra Basnett menjelaskan, program ini selaras dengan peta jalan BUMN 2020–2024 yang menyeluruh dan ambisius. ADB memperkenalkan serangkaian reformasi untuk mentransformasikan BUMN agar berkontribusi terhadap cita-cita Indonesia menjadi negara berpenghasilan tinggi pada 2045.  

“BUMN dapat berperan sangat penting dalam mendorong pemulihan dari pandemi COVID-19 yang inklusif dan berkelanjutan di Indonesia,” kata Yurenda Basnett dalam siaran pers, dikutip Sabtu (19/11). 

Menurut Bassnett, kelemahan struktural BUMN harus diatasi   agar dapat memberikan nilai yang lebih besar bagi masyarakat. "ADB senang dapat ikut serta dalam mendukung upaya pemerintah mereformasi BUMN," ujarnya.

Program reformasi ini akan mendukung pengurangan jumlah BUMN, sekaligus mensyaratkan BUMN untuk fokus pada bisnis intinya. Dengan demikian, BUMN menjadi layak secara keuangan dan dapat menyediakan layanan publik esensial secara efisien.

Program ini juga, menurut dia, akan mendukung langkah-langkah peningkatan kualitas dewan direksi BUMN, memperkuat pemantauan dan keterbukaan keuangan, serta membantu BUMN bertransisi ke model usaha yang kompatibel dengan iklim bisnis. 

Halaman: