Inflasi AS pada Desember Melandai, The Fed Tak Agresif Naikkan Bunga?

ANTARA FOTO/REUTERS/Carlo Allegri/ama/dj
Ilustrasi. Inflasi AS melandai pada Desember 2022.
Penulis: Agustiyanti
13/1/2023, 10.48 WIB

Inflasi Amerika Serikat melandai pada pengujung tahun lalu, menandai bahwa inflasi sudah melalui puncaknya sehingga The Federal Reserve kemungkinan kembali memperlambat laju kenaikan bunga. Inflasi bulanan AS pada Desember 2022 tercatat hanya mencapai 0,1%.

Meski secara bulanan inflasi turun, inflasi AS secara tahunan atau sepanjang tahun lalu mencapai 6,5%. Angka inflasi ini masih menunjukkan beban biaya hidup yang ditanggung oleh rumah tangga AS. Namun, inflasi tahunan ini adalah yang terkecil sejak Oktober 2021. 

Angka inflasi inti, tidak termasuk harga makanan dan energi yang bergejolak lebih tinggi yakni mencapai 0,3%, sesuai dengan ekspektasi. Sementara secara tahunan, inflasi inti mencapai 5,7%

Penurunan harga bensin mendominasi penurunan harga pada bulan lalu. Harga minyak turun 9,4% secara bulanan atau 1,5% secara tahunan setelah sempat melonjak ke harga US$ 5 per galon pada pertengahan tahun lalu. 

Harga minyak yang turun 16,6% dalam sebulan ini berkontribusi pada penurunan harga energi mencapai 4,5%.  Sementara itu, harga makanan masih naik 0,3%, demikian pula dengan biaya tempat tinggal yang naik 0,8% secara bulanan atau 7,5% secara tahunan. Biaya tempat tinggal berkontribusi terhadap sepertiga angka inflasi. 

Harga kendaraan bekas, juga merupakan pendorong awal inflasi di tahun lalu dengan inflasi mencapai 8,8% sepanjang 2022. Namun, harga kendaraan bekas turun 2,5% secara bulanan. Biaya layanan perawatan medis naik 0,1% setelah turun selama dua bulan berturut-turut, harga pakaian naik 0,5%, sedangkan layanan transportasi naik 0,2% atau 14,6% lebih tinggi dari tahun lalu. Di sisi lain, tarif penerbangan turun 3,1% untuk bulan tersebut meski masih naik 28,5% secara tahunan.

“Inflasi cepat moderat. Jelas, ini masih sangat tinggi, tetapi dengan cepat bergerak ke arah yang benar, ”kata Mark Zandi, kepala ekonom di Moody's Analytics. 

Halaman: